JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 yang digelar pada Selasa-Rabu (10-11/10/2023), sejumlah delegasi berdatangan di Bali.
Dilansir siaran pers di laman resmi Sekretariat Kabinet, Senin (9/10/2023), Perdana Menteri (PM) Sao Tome, Partice Emery Trovoada tiba di Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (8/10/2023).
PM Sao Tome tiba di Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 17.00 WITA dan langsung disambut oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.
Kehadirannya pun turut disambut Pasukan Cordon, yang merupakan prajurit-prajurit militer dari TNI Angkatan Darat terbaik yang bertugas sebagai pengawal protokoler kenegaraan.
Baca juga: Polri Kerahkan 4.083 Personel Amankan KTT AIS di Bali
Pasukan Cordon bertugas memberikan penghormatan militer kepada tamu negara yang hadir, seperti memberikan sambutan dengan senjata, membuka pintu mobil tamu negara, dan mengawal tamu negara dari pintu masuk hingga ke tempat duduknya.
Selain PM Sao Tome, pada hari yang sama tiba juga Residen United Nations Development Programme (UNDP), Perwakilan Kantor Negara Indonesia, Norimasa Shimomura.
Shimomura yang terbang menggunakan pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6518 tiba sekitar pukul 17.20 WITA.
Kedatangan Shimomura disambut oleh Asisten Deputi Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Ridha Yasser.
Selain itu, telah tiba juga Komisaris Tinggi Kepulauan Cook, Kairangi Samuela yang disambut oleh Asisten Deputi Navigasi dan Keselamatan Maritim, Kemenko Marves Nanang Widiyatmojo.
Sebelumnya pada Sabtu (7/10/2023), mendarat di Bandang Ngurah Rai, Menteri Perikanan dan Ekonomi Biru Seychelles, Jean Francois Gabriel Ferrari dan Menteri Hubungan Luar Negeri dan Perdagangan Eksternal Kepulauan Solomon, Jeremiah Manele.
Kedua menteri ini disambut oleh Staf Ahli Bidang Sosio Antropologi Maritim, Kemenko Marves, Basilio Dias Araujo.
Adapun Bali, menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023
Baca juga: Warga Bali Diminta Tak Terbangkan Layang-layang Selama KTT AIS
KTT AIS Forum 2023 akan membahas sederet isu, mulai dari ekonomi biru (blue economy), penanggulangan sampah laut, dan illegal fishing.
KTT tersebut mengusung tema Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future.
Agenda pertemuan internasional tersebut akan berfokus kepada tiga aspek penting. Yakni, pembangunan ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, dan mempererat solidaritas antara negara pulau dan kepulauan.
Berdasarkan informasi dari situs resmi, AIS forum ini dibentuk sebagai wadah kerja sama antar negara pulau dan kepulauan untuk mengambil bagian dalam mengatasi berbagai tantangan bersama.
AIS Forum merangkul negara pulau dan kepulauan di dunia, tanpa memandang luasan wilayah, ukuran pulau, maupun tingkat pembangunannya.
AIS Forum secara resmi didirikan pada 1 November 2018 di Manado, Sulawesi Utara, Indonesia.
Kelahiran AIS Forum melalui Deklarasi Bersama Manado atau Manado Joint Declaration pada Pertemuan Tingkat Menteri dari negara-negara peserta.
Baca juga: Panglima TNI: Tidak Ada Pembatasan Aktivitas Wisata Selama KTT AIS di Bali
Gagasan pembentukan AIS Forum bermula dari diskusi di Konferensi Kelautan 2017 atau Ocean Conference 2017 di New York, Amerika Serikat.
Gagasan pembentukan AIS Forum tersebut, kembali dibahas pada Konferensi Negara Pulau dan Negara Kepulauan di Jakarta pada tahun yang sama.
Setahun kemudian, gagasan pembentukan forum internasional bagi negara pulau dan negara kepulauan pun akhirnya disahkan, menjadi AIS Forum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.