Seperti diketahui, Jokowi sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota (Walkot) Solo selama tujuh tahun, Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta selama kurang lebih dua tahun, serta Presiden Republik Indonesia (RI) selama sepuluh tahun.
“Sekitar sembilan tahun, ibaratnya Pak Jokowi bersama seluruh keluarga termasuk Kaesang, berada dalam perahu bernama PDI-P,” katanya.
Menurutnya, dengan hampir 20 tahun menjadi kader PDI-P, ikatan keluarga dengan partai banteng itu pasti dirasakan siapa pun.
“Pahit dan manis menjadi keluarga besar pejabat publik yang diusung PDI-P hampir dua dekade akan merupakan rangkaian perjalanan kehidupan yang cukup panjang, yang mau tak mau memengaruhi perjalanan hidup siapa pun,” ujarnya.
Dia menilai, jejak-jejak panjang perjalanan Jokowi sebagai kader PDI-P itulah yang sedikit mengusik rasa heran masyarakat ketika Kaesang memutuskan memasuki partai lain.
“Bukankah telah tercetak jejak-jejak perjalanan kehidupan dalam naungan PDI-P. Sebuah keheranan manusiawi,” ujarnya.
Baca juga: Menerka Langkah Politik Kaesang: Diakui DPD PSI Solo, Direstui Jokowi, dan Tak Ditahan PDI-P
Ia mengatakan, ketika Jokowi pertama kali menjabat sebagai Walkot Solo, Kaesang saat itu masih berusia sekitar 11 tahun. Dia masih berada dalam lingkungan keluarga dan belum membentuk keluarga sendiri.
"Sudah pasti mengetahui dan merasakan ikatan Pak Jokowi sebagai kader PDI-P," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.