Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Sebut Prabowo yang Tentukan Cawapres lewat Musyawarah dengan Ketum Parpol Koalisi

Kompas.com - 21/09/2023, 11:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) mengungkapkan, sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan diputuskan oleh bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto.

Viva Yoga mengatakan, keputusan mengenai sosok bakal cawapres Prabowo juga akan melewati proses musyawarah bersama seluruh ketua umum partai politik (parpol) KIM.

"Segala keputusan siapa calon wakil presiden nanti akan ditentukan oleh Pak Prabowo dan nanti akan berdiskusi dengan seluruh anggota Koalisi Indonesia Maju," kata Viva Yoga dalam program Gaspol! Kompas.com yang tayang di kanal YouTube Kompas.com, Rabu (20/9/2023).

Viva menjelaskan bahwa setiap partai politik anggota KIM punya hak untuk mengusulkan tokoh atau kadernya untuk mendampingi Prabowo.

Baca juga: PAN Akui Dorong KIM Ajak Demokrat Gabung Dukung Prabowo, Komunikasi Dilakukan Zulhas

Ia mengatakan, PAN mendorong Menteri BUMN Erick Thohir menjadi bakal cawapres. Begitu juga dengan Golkar yang mengusulkan Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Partai Bulan Bintang yang mengusulkan Ketua Umum Yusril Ihza Mahendra.

Viva juga tidak masalah apabila Partai Demokrat yang baru bergabung ke KIM mendorong Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi bakal cawapres.

"Partai-partai yang nonparlemen kalau mau menyodorkan nama juga menjadi hak mereka dan tidak ada pembatas soal itu," ujarnya.

Namun, ia kembali menekankan bahwa keputusan mengenai sosok bakal cawapres nantinya akan diambil oleh Prabowo lewat musyawarah bersama para ketua umum.

Baca juga: Kata PAN Saat Erick Thohir Sebut Belum Diajak Ngobrol Prabowo soal Pilpres...

Viva pun meyakini bahwa banyaknya jumlah partai politik anggota KIM tidak membuat ruwet perebutan kursi cawapres.

"Kalau kami menyatakan, semakin banyak anggota partai akan semakin mudah karena dari sisi platform kita memiliki kesamaan," kata Viva.

Viva pun memberikan sinyal bahwa KIM tidak akan mengumumkan sosok bakal cawapres Prabowo pada waktu yang mepet menjelang akhir masa pendaftaran capres dan cawapres.

"Kira-kira sebulan lagi, ya tiga minggu lagi," ujarnya.

Baca juga: Prabowo Bakal Lanjutkan Program Jokowi, KIM Mulai Godok Materi Kampanye

Sebagaimana diketahui, Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Maju yang berisikan Partai Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, dan Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda).

Selain itu, ada pula Partai Demokrat yang sudah menyatakan akan mendukung Prabowo tetapi belum melakukan deklarasi secara resmi.

Deklarasi dukungan Demokrat rencannya akan disampaikan usai rapat pimpinan nasional yang digelar pada Kamis (21/9/2023) hari ini.

Baca juga: Demokrat Tak Paksakan AHY Jadi Cawapres Prabowo, Hormati Parpol yang Duluan Gabung KIM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com