Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Peserta Pemilu-Pilpres Sebelum Kampanye Bisa Picu Perdebatan Masyarakat

Kompas.com - 11/09/2023, 13:54 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap partai politik yang menjadi peserta Pemilu dan bakal capres-cawapres yang akan bersaing dalam Pilpres 2024 mendatang yang menebar janji-janji politik sebelum masa kampanye dikhawatirkan bakal membuat perdebatan yang tidak perlu di tengah masyarakat.

"Kan memberikan janji-janji itu bisa dilakukan nanti pada saat sudah ditetapkan oleh KPU dan memasuki masa kampanye. Kalau disampaikan sekarang akan memicu perdebatan di tengah masyarakat. Apakah janjinya rasional atau tidak, bisa dilaksanakan atau tidak," kata Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Kaka Suminta, saat dihubungi pada Minggu (11/9/2023).

"Apakah hal itu nantinya kalau menjadi perdebatan di tengah masyarakat tidak menghabiskan waktu?" sambung Kaka.

Kaka mengatakan, sikap mendahului masa kampanye dan menebar janji-janji politik adalah dampak dari perubahan aturan.

Baca juga: Cerita Cak Imin Sejak 2021 Didorong Kholil Asad Maju Pilpres Bareng Anies Baswedan..

Menurut dia, sejak Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 diterjemahkan ke dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 15 tahun 2023, maka kriteria perbuatan yang dianggap pelanggaran dalam pemilu terkait kampanye semakin dipersempit hanya dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Maka dari itu berbagai kegiatan atau promosi yang dianggap menyerempet kampanye dinilai bukan pelanggaran oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Kaka menilai tindakan seperti itu yang dilakukan oleh parpol dan bakal capres-cawapres kurang patut dilakukan karena KPU sudah menentukan memberikan alokasi waktu tersendiri bagi kegiatan kampanye.

"Janji-janji itu kan tidak dicatat dan sulit dimasukkan dalam kerangka kampanye. Kalau ada perbedaan di antara partai pendukungnya kan bisa saja. Nanti calonnya janji demikian, malah dibantah pengusungnya. Kan jadinya kontradiktif," ucap Kaka.

Baca juga: Soal Cawapres Ganjar, Sekjen PDI-P Ungkit Pilpres 2019 yang Munculkan Nama Maruf Amin

 

Kaka menilai sebaiknya masyarakat tidak terjebak dan memperdebatkan janji-janji yang disampaikan oleh para bakal capres-cawapres serta parpol pendukungnya sebelum masa kampanye.

Dia menyarankan masyarakat fokus kepada rekam jejak parpol dan para bakal capres-cawapres atau tingkat elektabilitasnya.

"Karena ini masih banyak tikungannya. Semuanya masih ada kemungkinan apapun bisa terjadi. Menurut saya saat ini masyarakat sedang menikmati teatrikal politik dari para elite. Kita lihat nanti kalau sudah ada penetapan dari KPU," ujar Kaka.

Selain itu, Kaka juga menyarankan kepada para parpol peserta Pemilu dan tokoh-tokoh yang bakal bersaing dalam Pilpres 2024 supaya tidak mengumbar janji sebelum masa kampanye.

Baca juga: Ganjar Tampil di Siaran Azan, KPU Singgung Komitmen Jaga Kondusivitas Pemilu

"Tidak elok lah kalau cepat-cepat memberikan janji. Ikuti saja rutenya yang sudah disiapkan. Kan sudah ada waktunya untuk kampanye. Kalau sudah masanya, manfaatkan saja waktunya untuk bertemu konstituen. Baru di sana nanti menyampaikan agenda mau seperti apa ke depan," papar Kaka.

Menurut pemberitaan sebelumnya, sejumlah figur yang digadang-gadang bakal menjadi peserta Pilpres mulai menebar janji-janji politik.

Bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, sempat menjanjikan jika menang akan melakukan swasembada pangan, membuka lahan pertanian baru di lahan rawa-rawa atau gambut, menggenjot produksi minyak kelapa sawit sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil, serta memberikan makan siang dan susu gratis bagi seluruh pelajar Indonesia.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com