Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Cawapres Ganjar, Sekjen PDI-P Ungkit Pilpres 2019 yang Munculkan Nama Ma'ruf Amin

Kompas.com - 10/09/2023, 20:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, tidak menutup kemungkinan adanya kejutan terkait bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo.

Ia lantas mengungkit pengalaman Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang tiba-tiba memunculkan nama Ma'ruf Amin sebagai cawapres Joko Widodo (Jokowi).

"Secara empiris, 2019 itu kan di luar persoalan elektoral tiba-tiba kan muncul KH Maruf Amin. Sebagai suatu kemungkinan, hal itu bisa terjadi," kata Hasto ditemui di Kantor DPD PDI-P Banten, Minggu (10/9/2023).

Dengan begitu, menurutnya, nama tokoh baru sangat memungkinan untuk muncul menjadi pendamping Ganjar maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Sekjen PDI-P Ungkap Potensi Bakal Cawapres Ganjar di Luar Nama yang Beredar di Survei

Hasto kemudian menyoroti nama-nama yang sebelumnya kerap masuk dalam survei sebagai kandidat bakal cawapres Ganjar.

"Ya, di luar nama-nama survei yang sudah beredar juga bisa muncul suatu tokoh baru. Meskipun, nama yang dikerucutkan lima. Jadi mungkin saja ada tokoh nasional yang tidak ikut berkontestasi, namun terus bekerja secara silent penuh dedikasi bagi bangsa dan negara," ujarnya.

"Sosok ini bisa saja selama ini tidak dilirik, namun memiliki rekam jejak membangun Indonesia secara progresif," kata Hasto melanjutkan.

Hasto mengatakan, lima nama yang beredar selama ini telah disampaikan oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Tetapi, bisa saja nama yang bakal muncul menjadi bakal cawapres Ganjar justru di luar itu.

"Karena politik ini kan juga ada dinamikanya dan kemudian ada musyawarahnya, ada aspirasi yang tidak terbaca di dalam survei-survei, tetapi sebenarnya bisa muncul sosok yang dibutuhkan oleh bangsa ini," ujarnya.

Baca juga: Golkar Disebut Tak Larang Ridwan Kamil Dampingi Ganjar, Sekjen PDI-P: Megawati yang Putuskan

Lebih lanjut, Hasto mengingatkan bahwa penentuan bakal cawapres Ganjar merupakan kewenangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Ia kemudian meminta semua pihak untuk menunggu pada saat waktunya akan diumumkan.

"Apakah 2024 ini akan terjadi hal yang sama (di luar nama-nama hasil survei) kita tunggu tanggal mainnya, hehe," kata Hasto sembari tersenyum.

Sebagai informasi, Jokowi saat Pilpres 2019 memutuskan memilih Maruf Amin sebagai pendampingnya. Kala itu, Maruf adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Momen itu terjadi pada 9 Agustus 2018. Nama Ma'ruf Amin muncul setelah sebelumnya sosok yang digadang menjadi bakal cawapres Jokowi adalah Mahfud MD.

Baca juga: Sekjen PDI-P Ungkap Strategi Menangkan Ganjar di Banten

Untuk diketahui, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani sempat mengungkap kadidat bakal cawapres Ganjar mengerucut pada lima nama.

Kelimanya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno; Menteri BUMN Erick Thohir; Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar; mantan Panglima TNI Andika Perkasa; dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Belakangan, muncul juga nama eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kemudian, Wali Kota Solo yang juga putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.

Meskipun, usia Gibran belum memenuhi syarat sebagai capres dan cawapres.

Baca juga: Soal Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar, Sekjen PDIP: Seluruh Nama Dicermati dan Dibahas Bu Mega

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com