Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Jadi Cawapres Ganjar, Sandiaga: Kita Beri Ruang untuk Pimpinan Ambil Keputusan

Kompas.com - 08/09/2023, 07:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno memberikan ruang sepenuhnya pada para ketua umum (ketum) partai politik (parpol) pengusung Ganjar Pranowo untuk menentukan bakal calon wakil presiden (cawapres).

Hal disampaikan Sandiaga saat ditanya mengenai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono yang tetap mendorong namanya kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk dipertimbangkan sebagai bakal cawapres Ganjar.

"Jadi saya ingin mengajak, kita memberikan ruang dan penghormatan kepada pimpinan untuk mengambil keputusan dalam beberapa minggu ke depan," kata Sandiaga ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023) malam.

Baca juga: Kata Sandiaga soal Rencana Pertemuan SBY dan Megawati

Terlebih, menurut Sandiaga, belakangan muncul wacana memajukan jadwal pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang semula dibuka 19 Oktober hingga 25 November 2023 menjadi 10 sampai 16 Oktober 2023.

Menurut Sandiaga, wacana itu membuat para ketum parpol butuh ketenangan sebelum mantap mendaftarkan pasangan calon (paslon) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Jadi mereka membutuhkan suasana yang kondusif dan mengambil keputusan itu dengan jernih dan membawa suatu semangat yang positif bagi kemajuan bangsa kita," ujarnya.

Lebih lanjut, Sandiaga mengaku bahwa dirinya tidak mengincar posisi dan jabatan terkait Pilpres 2024.

Baca juga: Ridwan Kamil Masuk Kandidat Cawapres Ganjar, Sandiaga Pilih Fokus pada Sektor Perekonomian

Menurutnya, Pemilu justru mengenai bagaimana seseorang memenangkan hati masyarakat.

"Kita terus perluas agar gagasan yang kita tawarkan ini jangan hanya bicara orang per orang, tapi bicara mengenai membawa bangsa ini semakin menjulang dan semakin memiliki peluang untuk masuk ke tatanan yang kita sebut sebagai Indonesia emas," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini.

Diberitakan sebelumnya, Mardiono mengusulkan Sandiaga Uno menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo saat pertemuan empat partai politik pendukung Ganjar di Kantor PDI-P pada 4 September 2023.

Keempat ketua umum parpol yang hadir itu adalah Mardiono, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo.

Baca juga: Nama Ridwan Kamil Mencuat Jadi Bakal Cawapres Ganjar, Sandiaga: Tetap Istiqomah

Mardiono mengatakan, PPP mendorong Sandiaga menjadi bakal cawapres sesuai dengan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI.

"Itu yang kita terus perjuangkan," kata Mardiono saat itu.

Ia mengungkapkan, usulan ini juga disampaikan kepada Ketua Umum PDI-P Megawati selaku partai utama pendukung Ganjar.

Menurut Mardiono, usulan ini pun disambut positif oleh Megawati.

 

Baca juga: Sandiaga Akui Sudah Ada Pembicaraan di Bappilu PPP soal Peluang Demokrat Usung Ganjar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com