Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sandiaga soal Rencana Pertemuan SBY dan Megawati

Kompas.com - 08/09/2023, 06:26 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno menilai positif rencana pertemuan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Sandiaga, pertemuan itu bisa disebut sebagai silaturahim yang bermakna kebaikan bagi semua.

"Menurut saya, kan silaturahim itu kan selalu baik, silaturahim membuka rezeki yang berlimpah dan juga memperpanjang umur," kata Sandiaga ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023) malam.

Sebagai bagian dari kerja sama politik PDI-P, Sandiaga mengaku tidak mempermasalahkan rencana pertemuan tersebut.

Baca juga: Soal Demokrat Bakal Gabung Dukung Ganjar, PPP: Kalau Terjadi, Akan Tambah Energi Positif

Namun, ia mengaku tidak bisa berbicara lebih banyak karena bukan ranahnya.

"Saya enggak bisa berkomentar, itu di luar wewenang saya," ujar Sandiaga.

Oleh karena itu, Sandiaga mengaku kini masih fokus pada tugasnya di Bappilu PPP, yakni pemenangan di pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Saya di Bappilu fokus pada pemenangan dari pilpres (pemilihan presiden), ya kader pileg (pemilihan anggota legislatif)," katanya.

Diberitakan sebelumnya, para elite Demokrat diklaim tengah berkomunikasi dengan elite PDI-P untuk mempertemukan Megawati Soekarnoputri dengan SBY.

“Komunikasinya masih terus dijalin. Artinya kan komunikasi itu beberapa level,” ujar Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat Herman Khaeron di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta pada awal pekan ini.

Baca juga: Tak Masalah Demokrat Gabung Dukung Ganjar, PPP: Komunikasi Sudah di Tingkat Fraksi dan DPP

Ia pun berharap agar pertemuan para elite ini dapat berjalan dengan baik. Sehingga, terbuka peluang kerja sama politik antara Demokrat dan PDI-P di Pemilu 2024.

“Mudah-mudahan nanti pada akhirnya bukan hanya Demokrat, keinginan Demokrat, tapi Tuhan mentakdirkan bahwa ada pertemuan yang kemudian mengarah kepada koalisi yang betul-betul memiliki kesamaan visi,” katanya.

Diketahui, Partai Demokrat kini tengah mencari koalisi baru usai keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Demokrat keluar dan mencabut dukungan untuk Anies Baswedan karena merasa dikhianati terkait penunjukkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

Penunjukkan itu diklaim hanya sepihak. Sebab, hanya ditentukan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Anies.

Baca juga: Demokrat Ketuk Pintu Poros Ganjar dan Prabowo, Tak Akan Balik ke Koalisi Perubahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com