Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Terakhir Munir Sebelum Selamanya Pergi, 19 Tahun Silam...

Kompas.com - 07/09/2023, 13:54 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - “Lan, Cok, aku berangkat, titip kantor dan anak istriku." Demikian pesan singkat yang dikirim Munir, Direktur Eksekutif Imparsial saat itu, kepada Rachland Nashidik dan Rusdi Marpaung atau Ucok, sebelum aktivis hak asasi manusia (HAM) ini meninggalkan Jakarta menuju Amsterdam, Belanda, untuk melanjutkan studi.

Pesan tersebut dikirim Munir ke ponsel Rachland Nasidik, yang kala itu menjabat sebagai Direktur Program Imparsial, pada Senin, 6 September 2004 pukul 21.09.14,

Rachland menjawab pesan singkat tersebut. "Jangan cemas dan ragu-ragu, sukses dengan studimu,” tulisnya.

Pesan yang kurang lebih sama juga disampaikan Munir lewat SMS ke adik kandungnya, dr Jamal. ”Saya akan berangkat malam ini ke Belanda. Kalau ada rezeki, setengah tahun atau satu tahun, sekitar Agustus saya baru pulang. Titip anak dan istriku”.

Baca juga: 19 Tahun Misteri Kematian Munir, Lagu dari Para Aktivis, dan Janji Jokowi

Siapa sangka, pesan itu menjadi yang terakhir disampaikan Munir ke para kerabatnya. Selasa (7/9/2004) siang, Rachland menerima kabar dari rekannya sesama aktivis HAM, Todung Mulya Lubis, melalui telepon.

Dengan setengah berteriak, Mulya mengabarkan kepergian Munir untuk selama-lamanya. Munir mengembuskan napas terakhir di pesawat Garuda pada pukul 08.10 waktu setempat, ketika berada di ketinggian 40.000 kaki di atas tanah Rumania.

Rachland begitu terkejut. Ia tak percaya bahwa Munir, sahabat yang bersamanya dan Rusdi Marpaung ikut mendirikan Imparsial, pergi selamanya secara tiba-tiba.

"Saya amat sedih," ujar Rachland kepada Harian Kompas, 8 September 2004.

Jumat, 3 September 2004, atau tiga hari sebelum bertolak ke Negeri Kincir Angin, Munir masih menghadiri acara makan siang bersama di Kantor Imparsial di Jalan Diponegoro, Jakarta.

Sore harinya, ia hadir di acara "perpisahan" yang diadakan Propatria Institute di Hotel Santika, Jakarta. Sejumlah intelektual muda yang banyak berkecimpung pada isu-isu militer dan HAM, seperti Todung Mulya Lubis, Edy Prasetyono, Syamsuddin Haris, dan Binny Buchory, juga hadir.

Baca juga: Komnas HAM Selesaikan Penyelidikan Kasus Pembunuhan Munir Akhir Tahun Ini

Di hadapan rekan-rekannya, Munir menyampaikan harapan bahwa dia ingin mengambil program doktor sekaligus, meskipun beasiswa yang diperolehnya di Universitas Utrecht hanya untuk program master,

"Saya meledek, apakah kamu sanggup menjadi kutu buku dan melepaskan diri dari gerakan HAM?" ujar Mulya saat itu.

"Ya kalau dua minggu mungkin tahan,” jawab Munir.

Jelang keberangkatan ke Belanda, Rachland mengungkap, Munir menjadi lebih personal dan hangat ke para kerabatnya.

"Kalau ketemu temannya, Munir merangkul. Dia menjadi senang berfoto bersama," kenang Rachland.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com