MADINAH, KOMPAS.com - Raut wajah lelah dan dirundung kesedihan masih terpancar dari wajah Runiti meski ia mengenakan masker.
Meskipun demikian, perempuan asal Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ini tampak tegar.
Runiti ditinggal suaminya satu hari sebelum keberangkatan mereka ke Tanah Suci.
Suaminya bernama Daryono Kasrup Limun (70) wafat di asrama haji Donohudan Boyolali pada 19 Mei 2024. Tak ada tanda-tanda suaminya bakal meninggalkan ia sendiri.
Baca juga: Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Mekkah
Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 6132 yang dinaiki Runiti mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, pada Selasa (21/5/2024), tepat pukul 01.00 waktu Arab Saudi (WAS).
Pesawat membawa 354 jemaah haji dan 5 petugas dari Embarkasi SOC 32, dengan jumlah manifes 359 penumpang.
Runiti mengaku sang suami memang memiliki gejala sakit jantung. Namun, selama ini masih bisa beraktivitas seperti biasa.
"Sakitnya gejala jantung tadinya. Sudah (lama), tapi enggak separah itu Pak. Biasanya bisa aktivitas, ini kok ya," ujar dia.
Runiti ikhlas benar. Tak ada lagi air mata yang menetes dari kedua kelopak matanya. Ucapannya juga tampak tak lirih.
Wanita lansia ini bahkan tak sabar ingin secepatnya menginjakkan kaki ke Masjidil Haram.
Runiti yakin, biar raga Daryono tak lagi bersamanya, jiwa suaminya itu justru menambah kekuatan baginya untuk tetap menjalani ibadah haji.
"Harus tegar, karena saya mau jalani ibadah haji," ucapnya.
Baca juga: Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan
Selepas kepergian Daryono, kini Runiti tinggal sendiri. Tiga anaknya telah berubah tangga.
"Anak-anak semuanya tiga, tapi semuanya sudah menikah semua. Sudah mandiri," kata Runiti.
Tidak banyak doa yang ingin ia ucapkan di Tanah Suci. Ia hanya ingin menitipkan doa bagi sang kekasih hidupnya, agar dimaafkan kesalahan dan diterima segala amal ibadah di dunia.