Walau Surya Paloh akan menggerakan infanterinya Nasdem dan kendaraan lapis bajanya PKB serta dukungan serangan udara siaran televisi miliknya - Metro TV - tetap saja meninggalkan Demokrat adalah kerugian besar.
Belum lagi potensi keberadaan PKS di Koalisi Perubahan juga begitu berseberangan dengan spektrum pemilih PKB.
Menggaet Cak Imin semestinya memiliki dasar kalkulasi elektoral yang lebih besar ketimbang elektoral yang dimiliki Agus Harimurti Yudhoyono.
Padahal basis masa AHY dan Demokrat adalah suara-suara yang “berseberangan” dengan pendukung rezim Jokowi. Artinya suara bulat yang anti-Jokowi dari Demokrat dipastikan akan melabuhkan suaranya kepada Anies Baswedan.
Saya cenderung berada di skenario pemilihan Cak Imin oleh Surya Paloh dan Nasdem lebih dikarenakan daya pikat terhadap “kendaraan politik” yang dimiliki Cak Imin, yaitu PKB.
Spekulasi Paloh terhadap PKB tentunya adalah aliran suara Nadhliyin yang berbasis di Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah. Paloh dan Nasdem sadar diri, daya tarik Anies di Jawa Timur dan Jawa tengah masih rendah.
Raupan suara Anies dan Cak Imin yang ingin disebut sebagai pasangan “Amin” terhadap pemilih di luar Jawa adalah bonus untuk melengkapi raihan suara di Jawa.
Namun jangan lupakan pula, para pendukung Abdurrahman Wahid alias Gus Durian yang merasa Cak Imin telah “mengkudeta” kepemimpinan Gus Dur, ikut menjadi faktor pengurang suara bagi Cak Imin.
Apakah keputusan Surya Paloh dan Nasdem memasangkan Anies Baswedan dan Cak Imin adalah kesalahan atau malah menjadi pemenang dan menggantikan Jokowi – Ma’ruf Amin? Tentu hasil akhirnya akan kita ketahui bersama usai perhelatan Pilpres 2024 berakhir.
"Agama seharusnya dapat melindungi kepentingan seluruh umat, masyarakat. Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat, rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil islami, tok”. – Yaqut Cholil Qoumas.
Pernyataan yang disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di acara Tablig Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat (4 September 2023), semoga tetap menjadi ingatan bersama di tahun politik yang kian “menghangat” ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.