Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benny K Harman: Sebetulnya, Demokrat Lebih Pas ke "Rumahnya" Ibu Megawati

Kompas.com - 07/09/2023, 06:20 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman mengungkapkan, pihaknya merasa lebih cocok untuk berkoalisi dengan PDI-P setelah Demokrat meninggalkan Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Benny menyampaikan, Demokrat merasa lebih pas untuk menyinggahi "rumah" Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Umum PDI-P.

Hal tersebut Benny sampaikan dalam program Satu Meja The Forum, seperti disiarkan Kompas TV, Rabu (6/9/2023) malam.

"Ya saya mau mengatakan bahwa secara politis, bahkan secara ideologis juga, sebetulnya memang lebih pas rumahnya itu adalah rumahnya Ibu Megawati," ujar Benny.

"Karena Demokrat sama PDI-P ini adalah partai yang sama-sama mengutamakan atau menjadikan rakyat sebagai episentrumnya," kata dia.

Baca juga: Demokrat Ketuk Pintu Poros Ganjar dan Prabowo, Tak Akan Balik ke Koalisi Perubahan

Benny mengatakan, Demokrat sudah "mengetuk pintu" rumah Megawati. Hanya saja, menurut dia, pengambil keputusan di Demokrat adalah Majelis Tinggi Partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Benny menyebut, Demokrat terus mencari koalisi yang paling pas dengan mereka.

"Tentu terbuka masukan-masukan. Dan juga pada saat ini kami melakukan kajian, kami mencoba untuk melihat di mana yang paling pas untuk kami. Yang tadi saya katakan itulah, malau secara politis atau ideologis, maka memang akan ada yang mengatakan Partai Demokrat ini lebih pas ke sana (PDI-P)," tutur Benny.


Benny mengingatkan, pilihan Demokrat saat ini bukan cuma poros PDI-P, melainkan juga poros Gerindra.

Dia menegaskan, saat ini peluang Demokrat untuk berlabuh ke PDI-P maupun Gerindra masih sama.

Baca juga: Soal Arah Koalisi, Demokrat: Kantor PDI-P dan PPP Kok Dekat Ya

Benny mengeklaim, baik PDI-P maupun Gerindra sama-sama belum membukakan pintu rumah mereka bagi Demokrat.

"Tapi apakah akan ke sana atau tidak, tentu 50:50 dengan Partai Gerindra, sampai dengan saat ini. Kebab belum ada yang membuka pintu sampai saat ini," ujar dia.

Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan setelah merasa dikhianati oleh Anies Baswedan.

Sebab, Anies tiba-tiba menunjuk Cak Imin sebagai cawapresnya. Padahal, Anies telah berkali-kali melamar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

Kini, Demokrat belum bergabung ke koalisi manapun untuk Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com