Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", Andi Gani Yakin Ganjar Tetap Akan Unggul dari Prabowo

Kompas.com - 21/08/2023, 16:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Joko Widodo, Andi Gani Nena Wea mengatakan, bakal calon presiden (capres) dari PDI-P, Ganjar Pranowo akan tetap lebih unggul dibandingkan bakal capres dari Gerindra, Prabowo Subianto dalam berbagai survei yang akan datang.

Hal itu disampaikannya menanggapi hasil survei Litbang Kompas terbaru yang digelar pada 27 Juli hingga 7 Agustus 2023.

"Kami meyakini elektabilitas Ganjar akan semakin unggul dibanding Prabowo dalam survei-survei mendatang. Terlebih, dalam survei Kompas perbandingannya adalah bakal capres tanpa pasangan atau tanpa bakal cawapres," ujar Andi Gani ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (21/8/2023).

"Sementara itu, Ganjar apabila dipasangkan dengan siapa saja, baik Erick Thohir maupun Sandiaga selalu lebih unggul," katanya lagi.

Baca juga: Soal Pidato Jokowi, Sekjen PDI-P: Karakter Pemimpin Punya Energi Lari Maraton Hanya Ganjar Pranowo

Menurut Andi Gani, jika survei-survei dilakukan di masa yang akan datang atau semakin mendekati pemilihan umum (pemilu) 14 Februari 2024, maka Ganjar tetap unggul jika dilihat dari top of mind masyarakat.

Alasan lain yang membuatnya yakin bahwa Ganjar akan unggul adalah saat kondisi penerimaan masyarakat Indonesia terhadap sosok Ganjar maupun Prabowo.

Menurut Andi Gani, sosok Prabowo sudah lebih dulu dikenal masyarakat Indonesia.

Sementara itu, masyarakat relatif lebih baru dalam mengenal Ganjar.

"Istilahnya sudah hampir 95 persen masyarakat Indonesia kenal Pak Prabowo. Kalau Pak Ganjar baru 45 persen. Namun, berdasarkan kondisi itu ternyata elektabilitas Ganjar tetap baik," ujar Andi Gani.

Baca juga: Pengamat Nilai Ganjar dan PDI-P Ingin Manfaatkan Dilema Yenny Wahid untuk Pertebal Dukungan Nahdliyin

Yakin dukungan Jokowi untuk Ganjar

Sebagai relawan Jokowi yang sudah mendukung Ganjar Pranowo, Andi Gani juga meyakini Presiden tetap akan mendukung Ganjar.

Ia juga yakin bahwa Jokowi tak akan meninggalkan PDI-P meski akhir-akhir ini kerap terlihat seolah memberikan endorsement kepada Prabowo Subianto.

Lebih Lanjut, Andi Gani mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sebenarnya masih mengharapkan agar Ganjar dan Prabowo berpasangan dalam pemilu mendatang.

"Hal itu diungkapkan Pak Jokowi kepada saya saat berbicara empat mata ketika agenda puncak Musra di Istora Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu," katanya.

"Mengingat, katanya, untuk kepentingan bangsa dan negara ke depan yang lebih besar," ujar Andi Gani lagi.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Kian Ketat, Saatnya Adu Gagasan

Andi Gani pun menekankan meski saat ini Ganjar dan Prabowo merupakan bakal capres yang sudah dideklarasikan oleh masing-masing partai politik yang menaungi mereka, tetapi politik selalu dinamis.

Ia mencontohkan saat Mahfud MD telah bersiap sebagai cawapres yang akan mendampingi Jokowi di Pemilu 2019, ternyata di detik-detik terakhir digantikan oleh Ma'ruf Amin.

"Politik masih dinamis. Mungkin nanti seperti apa akan semakin jelas pada Oktober atau November 2023," katanya.

Diberitakan sebelumnya, survei Litbang Kompas yang digelar pada 27 Juli hingga 7 Agustus 2023 menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo bersaing ketat dengan Prabowo Subianto.

Berdasarkan hasil survei, Ganjar tercatat unggul tipis dari Prabowo, baik dalam simulasi terbuka, 10 nama, lima nama, maupun tiga nama, meski selisihnya masih dalam rentang margin of error.

"Dalam survei terbaru Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 12,7 persen," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Senin.

Angka di atas merupakan hasil survei dalam simulasi pilihan terbuka di mana responden dapat menyebut siapa pun yang menurut mereka layak dipilih menjadi presiden.

Baca juga: Tanggapan Gibran soal Prabowo Unggul Head to Head Lawan Ganjar dan Anies Versi Survei Litbang Kompas

Litbang Kompas/RFC/BST Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Calon Presiden

Dalam simulasi 10 nama, lima nama, dan tiga nama, elektabilitas Ganjar juga bersaing ketat dengan prabowo.

Dalam skema 10 nama, Ganjar mendapatkan 29,6 persen, sedangkan Prabowo 27,1 persen, dan Anies 15,2 persen.

Kemudian, dalam skema lima nama, perolehan Ganjar 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.

Litbang Kompas menyatakan, hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya suara Ganjar yang tampak menanjak.

"Perubahan dari 10 ke lima nama itu relatif tidak mengubah suara untuk Prabowo dan Anies sehingga jarak keterpilihan Ganjar semakin lebar dengan Prabowo dan Anies," tulis Litbang Kompas.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Menanjak, Prabowo Mandek

Sementara itu, dalam simulasi tiga nama, Ganjar mendapatkan elektabilitas 34,1 persen, unggul dari Prabowo yang punya 31,3 persen dan Anies 19,2 persen.

"Meski demikian, suara Ganjar dan Prabowo belum bisa dikatakan berbeda secara signifikan alias masih bersaing ketat," tulis Litbang Kompas.

Survei yang sama juga mencatat adanya kenaikan elektabilitas Ganjar Pranowo. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto terlihat mandek.

Survei menunjukkan, elektabilitas Ganjar pada Agustus 2023 berada di angka 24,9 persen, unggul dibandingkan Prabowo dan bakal capres Koalisi Perubahan (KPP) Anies Baswedan membuntuti di belakangnya.

Angka tersebut menunjukkan elektabilitas Ganjar naik ketimbang Mei 2023. Saat itu, Ganjar memperoleh elektabilitas 22,8 persen, tertinggal 1,7 persen dari Prabowo.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo Menang Head to Head Lawan Ganjar, Pendukung Anies Jadi Kunci

Sementara itu, Prabowo sebagai kompetitor terdekat Ganjar, justru mandek suaranya. Elektabilitas Prabowo tercatat cuma naik 0,1 persen dari Mei 2023 menjadi 24,6 persen.

"Perolehan Ganjar kali ini kembali naik setelah pada Mei 2023 turun ke angka 22,8 persen," demikian tertulis dalam Litbang Kompas.

Meski kenaikan elektabilitas Ganjar ini tidak terlalu signifikan, tren kenaikan ini dapat berpengaruh terhadap pergerakan politik ke depan. Apalagi, dalam tiga bulan terakhir, Prabowo tidak mengalami kenaikan suara yang signifikan.

Namun, survei itu dilakukan sebelum Golkar dan PAN mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024.

Secara keseluruhan, Ganjar dan Prabowo dinyatakan masih bersaing ketat lantaran perbedaan elektabilitas yang sangat tipis. Selisih elektabilitas keduanya pun masih berada di dalam rentang margin of error.

Sementara itu, elektabilitas Anies Baswedan tetap berada di bawah Ganjar dan Prabowo. Pada Agustus 2023, Anies tercatat memiliki elektabilitas 12,7 persen.

Survei ini dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error lebih kurang 2,65 persen.

Baca juga: Survei Sebut Ganjar Masih Teratas, PDI-P Siap Rebut Suara Anak Muda, Masyarakat Islam dan Luar Jawa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com