Ia mencontohkan saat Mahfud MD telah bersiap sebagai cawapres yang akan mendampingi Jokowi di Pemilu 2019, ternyata di detik-detik terakhir digantikan oleh Ma'ruf Amin.
"Politik masih dinamis. Mungkin nanti seperti apa akan semakin jelas pada Oktober atau November 2023," katanya.
Diberitakan sebelumnya, survei Litbang Kompas yang digelar pada 27 Juli hingga 7 Agustus 2023 menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo bersaing ketat dengan Prabowo Subianto.
Berdasarkan hasil survei, Ganjar tercatat unggul tipis dari Prabowo, baik dalam simulasi terbuka, 10 nama, lima nama, maupun tiga nama, meski selisihnya masih dalam rentang margin of error.
"Dalam survei terbaru Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 12,7 persen," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Senin.
Angka di atas merupakan hasil survei dalam simulasi pilihan terbuka di mana responden dapat menyebut siapa pun yang menurut mereka layak dipilih menjadi presiden.
Baca juga: Tanggapan Gibran soal Prabowo Unggul Head to Head Lawan Ganjar dan Anies Versi Survei Litbang Kompas
Dalam simulasi 10 nama, lima nama, dan tiga nama, elektabilitas Ganjar juga bersaing ketat dengan prabowo.
Dalam skema 10 nama, Ganjar mendapatkan 29,6 persen, sedangkan Prabowo 27,1 persen, dan Anies 15,2 persen.
Kemudian, dalam skema lima nama, perolehan Ganjar 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.
Litbang Kompas menyatakan, hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya suara Ganjar yang tampak menanjak.
"Perubahan dari 10 ke lima nama itu relatif tidak mengubah suara untuk Prabowo dan Anies sehingga jarak keterpilihan Ganjar semakin lebar dengan Prabowo dan Anies," tulis Litbang Kompas.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Menanjak, Prabowo Mandek
Sementara itu, dalam simulasi tiga nama, Ganjar mendapatkan elektabilitas 34,1 persen, unggul dari Prabowo yang punya 31,3 persen dan Anies 19,2 persen.
"Meski demikian, suara Ganjar dan Prabowo belum bisa dikatakan berbeda secara signifikan alias masih bersaing ketat," tulis Litbang Kompas.
Survei yang sama juga mencatat adanya kenaikan elektabilitas Ganjar Pranowo. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto terlihat mandek.