Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Singgung Ketidakpastian Koalisi Bareng Prabowo Selama 11 Bulan

Kompas.com - 25/07/2023, 11:53 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, menyinggung ketidakpastian output koalisi bersama Partai Gerindra dalam 11 bulan terakhir, sejak kedua partai meneken piagam koalisi bersama.

Hal ini ia sampaikan merespons masuknya nama Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, sebagai salah satu dari lima bakal calon wakil presiden PDI-P pendamping Ganjar Pranowo.

"Piagam koalisi yang dibangun bersama Gerindra itu sederhana, bahwa capres dan cawapres ditentukan oleh Pak Prabowo dan Gus Muhaimin," ucap Jazilul dalam keterangan suara, Selasa (25/7/2023).

Baca juga: Cak Imin Digoda PDI-P Jadi Cawapres Ganjar, PKB: Kita Pasti Meleleh

"Mestinya Pak Muhaimin sudah tidak tergoda. Tapi, mungkin karena ada ketidakpastian, wajar saja ada godaan-godaan," ia menambahkan.

Jazilul menyinggung bahwa ketidakpastian ini mungkin sudah berakhir, seandainya pada pekan lalu koalisi ini mendeklarasikan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Muhaimin sendiri.

"Saya yakin, Mbak Puan (Maharani, Ketua Bidang Politik DPP PDI-P) tidak akan memasukkan nama Gus Muhaimin di 5 nama (bakal cawapres PDI-P)," ujarnya.

Namun, Jazilul menegaskan bahwa PKB masih memiliki etika untuk tetap mempertimbangkan hubungan baik yang telah dijalin bersama Prabowo 11 bulan terakhir.

Walaupun demikian, ia tak menampik bahwa PKB berharap koalisi yang diberi nama "Kebangkitan Indonesia Raya" ini seharusnya sudah lebih dulu mengumumkan capres-cawapresnya dengan nama Muhaimin di sana.

"Kalau usia kami 11 bulan, mestinya sudah disesar kalau belum lahir," kata Jazilul memberi analogi.

Ia menambahkan, Muhaimin masih "sabar menunggu takdir".

Baca juga: Gerindra: Pembicaraan Kami dengan PKB, Hanya Satu Calon Wakil Presiden, Muhaimin

"Apakah nanti entah 11 bulan lebih berapa hari muncul keputusan bersama Gerindra atau Pak Prabowo," ungkapnya.

Nasib Muhaimin bersama Prabowo memang di ambang ketidakpastian yang nyata.

Belakangan, Prabowo kian blak-blakan menunjukkan kedekatannya dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Misalnya, saat makan bersama dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat pada akhir pekan lalu atau pada saat meninjau pabrik PT Pindad di Malang, Jawa Timur pada awal pekan ini.

Baca juga: Cak Imin Masuk Bursa Cawapres Ganjar, PKB Yakin PDI-P Tak Beri Harapan Palsu

Dari segi elektabilitas, tingkat keterpilihan Erick Thohir sebagai cawapres juga lebih moncer dari Muhaimin, berdasarkan hasil survei berbagai lembaga.

Sementara itu, terkait pencalonan presiden, Prabowo dianggap jauh lebih berpeluang dibandingkan Muhaimin. Elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut bahkan disebut-sebut sebagai yang tertinggi saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com