Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Digoda PDI-P Jadi Cawapres Ganjar, PKB: Kita Pasti Meleleh

Kompas.com - 25/07/2023, 11:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengakui jika partainya tergoda untuk bekerja sama politik dengan PDI-P pada Pemilu 2024.

Meskipun diakuinya, hingga kini PKB masih berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk Pemilu 2024.

"Karena yang menyebut ini, ibaratnya sultan, pemenang pemilu, tentu jawabannya kita pasti meleleh ini kalau digoda ini," kata Jazilul kepada wartawan, Selasa (25/7/2023).

Baca juga: Gerindra: Pembicaraan Kami dengan PKB, Hanya Satu Calon Wakil Presiden, Muhaimin

Ia lantas menyoroti nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang masuk dalam lima besar kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo.

Adapun pernyataan itu disampaikan oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Menurut Jazilul, Puan tidak main-main menyatakan hal itu.

"Setidaknya bahwa apa yang disampaikan oleh Mbak Puan dan Mbak Puan ini orang penting di PDI-P dan di dalam koalisi, saya yakin itu bukan PHP (Pemberi Harapan Palsu). Apalagi main main," ucap Jazilul.

Wakil Ketua MPR ini menilai Puan adalah sosok yang memiliki integritas. Selain itu, hubungan Puan dan Muhaimin disebut sangat akrab bahkan seperti saudara.

"Kalau ada saudara, ngapain pilih yang lain. Kira kira begitu itu rumusnya," imbuh dia.

Kemudian, dari sisi visi partai dan sejarah, PKB dan PDI-P juga disebut memiliki kedekatan.

Kendati demikian, PKB disebut tetap menghormati etika politik dengan Gerindra sebagai rekan koalisi di KKIR.

Untuk itu, PKB masih mengukur langkah ke depan dalam berkoalisi pada Pemilu 2024.

Baca juga: Cak Imin Masuk Bursa Cawapres Ganjar, PKB Yakin PDI-P Tak Beri Harapan Palsu

"Kami juga harus mempertimbangkan hubungan yang 11 bulan bersama Gerindra," jelasnya.

"Jadi kalau usia kehamilan, kalau 11 bulan mestinya sudah disesar tuh kalau belum lahir tuh. Tapi, Pak Muhaimin masih sabar menunggu takdir. Artinya, apakah nanti entah 11 bulan lebih berapa hari, itu kemudian munculah keputusan bersama Gerindra atau Pak Prabowo (terkait pasangan calon)," tambah dia.

Untuk diketahui, PDI-P terus berupaya mengajak PKB untuk bergabung ke dalam membangun kerja sama politik untuk mendukung pencalonan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

Selain Puan, ajakan itu juga disampaikan Ganjar kepada Muhaimin. Bahkan nama Cak Imin masuk ke dalam lima besar kandidat bacawapres Ganjar.

Baca juga: Cak Imin: Perjuangan PKB Jelas, Nyambung ke Hasyim Asyari...

Namun, Cak Imin mengaku, tak bisa memutuskannya sendiri, melainkan perlu membicarakan hal itu dengan DPP PKB.

"Saya jawab, saya juga kasih tahu, saya sudah terikat dengan Gerindra," kata Muhaimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com