Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Harta 3 Bakal Capres: Prabowo, Ganjar, dan Anies, Siapa Paling Kaya?

Kompas.com - 29/06/2023, 06:15 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan bulan jelang hari pemungutan suara Pemilu 2024, sedikitnya ada tiga nama tokoh yang dideklarasikan sebagai bakal calon presiden (capres).

Partai Gerindra menjadi yang pertama mengumumkan ketua umum mereka, Prabowo Subianto, menjadi calon RI-1. Deklarasi pencapresan Prabowo diumumkan dalam forum Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra 2022 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).

“Dengan ini saya menyatakan bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab saya menerima permohonan saudara untuk bersedia dicalonkan sebagai calon presiden Republik Indonesia,” kata Prabowo di hadapan ribuan kader.

Baca juga: Sejuknya Pertemuan Ganjar dan Anies di Tanah Suci, Tak Ada Politik, Hanya Persahabatan

Dalam momen Rapimnas itu, Gerindra sekaligus meresmikan kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Keduanya membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya untuk Pemilu 2024.

Tak sampai dua bulan setelahnya, giliran Partai Nasdem mengumumkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Sebelumnya, selain Anies, ada dua nama lain yang masuk radar capres Nasdem, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa yang kala itu menjabat sebagai Panglima TNI.

"Pilihan capres Nasdem adalah yang terbaik daripada yang terbaik. Inilah akhir Nasdem memberikan seorang sosok Anies Baswedan," kata Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Survei Populi Center: Elektabilitas Ganjar Pranowo Tertinggi jika Pilpres Digelar Hari Ini

Belakangan, pencapresan Anies mendapat dukungan dari dua partai politik lain yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Nasdem dan kedua partai tersebut sepakat membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Paling baru, PDI Perjuangan mengumumkan kadernya, Ganjar Pranowo, sebagai calon RI-1. Nama Ganjar diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Pada jam 13.45, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai, untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” kata Megawati di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Sejauh ini, sudah ada tiga parpol yang merapat menyatakan dukungan buat pencapresan Ganjar. Ketiganya yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Meski demikian, baik Prabowo, Anies, maupun Ganjar baru berstatus sebagai bakal capres, belum capres resmi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru membuka pendaftaran capres-calon wakil presiden (cawapres) peserta pemilu pada Oktober mendatang.

Setelahnya, pasangan capres dan cawapres yang terdaftar akan berkampanye selama 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sebelum dipilih secara serentak oleh masyarakat Indonesia pada 14 Februari 2024.

Lantas, berapa harta kekayaan masing-masing bakal capres? Di antara ketiganya, siapa paling kaya?

1. Prabowo Subianto

Prabowo sedianya sudah bolak-balik berlaga di panggung pemilu. Pada Pemilu 2009 lalu, ia menjadi cawapres pendamping capres Megawati. Namun, keduanya dikalahkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono.

Baca juga: Momen Prabowo Nongkrong Bareng Influencer, Makan Nasi Padang sampai Bahas Kekalahan 2 Kali dari Orang Solo

Halaman:


Terkini Lainnya

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com