Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Tatkala Bung Karno Dimakamkan

Kompas.com - 12/06/2023, 07:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dua kali saya datang ke makam Bung Karno. Pertama, Juni 2001 bersama puteri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri yang membawa 200 orang lebih mahasiswa dan mahasiswi Universitas Bung Karno dengan kereta api dari Jakarta ke Blitar.

Saat itu hadir Gus Dur (Presiden) dan Megawati (Wapres). Ribuan orang dari berbagai penjuru Indonesia memenuhi kota Blitar.

Kedua, saya datang bersama Sudirman Said, mantan menteri ESDM pada 17 Januari 2017, menjelang pemilihan gubernur Jawa Tengah. Ketika itu, Sudirman Said sebagai salah satu calon gubernur Jateng.

Setiap datang ke makam Bung Karno, saya selalu membayangkan Kota Blitar pada 21 Juni 1970, ketika pemakaman Bung Karno.

Untuk membayangkannya saya membaca laporan almarhum Soemarkotjo Soediro (SS), wartawan senior Kompas yang menghadiri pemakaman itu dan setelah itu tinggal beberapa hari di Blitar. Bila laporan SS saya tulis kembali, maka akan jadi seperti berikut ini.

Wafatnya Bung Karno membuat masyarakat Blitar berduka, tapi mereka tidak berani mengekspresikan kedukaan itu. Mereka takut.

Seperti Bung Karno, saat itu kota Blitar masih merupakan wilayah “karantina politik” (tahanan politik) yang siang malam diawasi Kopkamtib.

Ekspresi duka mereka terbuka, saat ribuan orang dari luar kota Blitar memenuhi kota kecil itu. Mereka menjadi berani memasang bendera setengah tiang.

“Rombongan-rombongan itu datang dari seluruh Jawa Timur, berbagai daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Di antaranya ada yang rela berjalan kaki ke Blitar (sehingga terlambat menyaksikan acara pemakaman Bung Karno). Para pengagum Bung Karno dari Sumatera dan Kupang naik pesawat terbang. Kota Blitar yang kecil, berpenduduk 460.000 orang, kemudian penuh sesak.”

Di kota itu hanya ada satu losmen yang saat itu telah dipenuhi orang. Kota itu hanya punya beberapa restoran dan warung-warung kecil.

Banyak pelayat tidak dapat penginapan dan makanan. Ada yang setelah sampai Blitar langsung pulang. Namun banyak yang pada malam harinya duduk-duduk di pinggir jalan, bersandar di tembok toko-toko, sambil menahan lapar.

Wartawan Kompas, SS, ketika tiba tempat pemakaman di Blitar pada jam 13.00 WIB, langsung bisa jumpa Pak Wardojo (kakak ipar Bung Karno) dan Pak Sukojono (keponakan Bung Karno).

“Mereka duduk di atas tanah menantikan kedatangan jenazah Bung Karno dari Jakarta,” demikian tulis SS.

Pak Wardojo mengatakan, tidak mendapat pemberitahuan dari pemerintah tentang wafatnya Bung Karno. Ia tahu dari siaran radio.

Ditanya apakah puas dengan keputusan pemerintah tentang pemakaman dengan upacara kenegaraan, Pak Wardojo mengatakan, “Kami berterimakasih”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com