JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono tak ingin penentuan calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo ditentukan menjelang pendaftaran calon presiden (capres) dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Saya berharap paling lambat tiga bulan sebelum capres-cawapres didaftarkan ke KPU, sudah ada keputusan final antara PDI-P dengan PPP,” sebut Mardiono pada Kompas.com, Jumat (26/5/2023).
“Mudah-mudahan tidak seperti dulu terdapat keputusan last minute, mudah-mudahan tidak,” ucap dia.
Baca juga: Mardiono Optimistis Jokowi Bakal Dukung Ganjar Bareng PDI-P dan PPP
Ia mengatakan, salah satu yang tengah dipertimbangkan menjadi kandidat cawapres Ganjar adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Alasannya, elektabilitas Sandiaga sebagai cawapres menempati urutan tertinggi. Selain itu, pencapaian politiknya selama ini cukup baik karena pernah memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 bersama Anies Baswedan. Dia juga mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Namun demikian, Mardiono mengungkapkan, saat ini pihaknya juga masih mempertimbangkan sejumlah figur lain untuk dijadikan cawapres Ganjar.
“Tentu tidak sendirian, ada tokoh-tokoh yang lain juga, karena tidaklah semudah itu mengambil kesimpulan dengan satu orang itu pasti bisa memenangkan pemilu ini,” papar dia.
Mardiono menambahkan bahwa keputusan soal cawapres Ganjar tak bisa ditentukan sendiri oleh PPP. Tapi, atas kesepakatan bersama Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
“Pada forum tertentu antar ketua umum apakah Bu Mega dengan saya akan duduk bersama untuk membahas khusus cawapres itu,” imbuh dia.
Baca juga: Mardiono Ungkap Alasan Pertimbangkan Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa Sandiaga memang dipertimbangkan untuk mendampingi Ganjar pada pilpres mendatang.
Terpisah, Sandiaga pun menyambut positif hal tersebut. Ia mengaku tengah mempersiapkan diri untuk hal itu, termasuk mendengarkan berbagai masukan dari para kiai dan ulama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.