Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mardiono Ungkap Alasan Pertimbangkan Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar

Kompas.com - 26/05/2023, 17:50 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengungkapkan dua alasan mempertimbangkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.

Pertama, elektabilitas cawapres Sandiaga menjadi yang tertinggi dibandingkan figur lain. Berkaca pada survei Litbang Kompas Mei 2023, mantan kader Partai Gerindra itu memiliki tingkat elektoral di angka 11,9 persen.

“Ya PPP tentu akan menghitung secara realistis, ditunjukan pada survei bahwa kandidat-kandidat cawapres yang (elektabilitasnya) tertinggi sampai saat ini masih Pak Sandi,” ujar Mardiono pada Kompas.com, Jumat (26/5/2023).

Baca juga: Cerita Sandiaga Pernah Ditanya Gus Dur Sampean NU Bukan?

Alasan kedua, Sandiaga memiliki capaian yang mumpuni ketika maju sebagai calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Keduanya akhirnya memenangkan kontestasi itu dengan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sandiaga, menurut Mardiono, juga memberikan dampak elektoral pada Ketua Umum Prabowo Subianto ketika keduanya berpasangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

“Pak Prabowo kalau tidak salah mendapatkan suara 43 persen. Gerakan politik yang pernah Beliau (Sandiaga) lakukan itu terbukti berhasil menjadi pendamping yang bisa meyakinkan rakyat,” ucap dia.

“Atas dasar itu lah kemudian PPP punya pemikiran Pak Sandi layak untuk diperjuangkan masuk dalam seleksi calon wakil presiden,” ujar dia.

Baca juga: Sandiaga Beri Sinyal Semakin Dekat dengan PPP

Di sisi lain,  ia menyatakan tak hanya mempertimbangkan Sandiaga sebagai cawapres Ganjar.

Namun, Mardiono enggan membuka siapa saja nama-nama yang berada di kantongnya saat ini.

“Tentu (Sandiaga) tidak sendirian, ada tokoh-tokoh yang lain juga, karena tidaklah semudah itu mengambil kesimpulan dengan satu orang itu pasti bisa memenangkan pemilu ini,” kata dia.

Sandiaga menyatakan tengah mempersiapkan diri karena namanya dipertimbangkan sebagai cawapres Ganjar.

Meski begitu, ia menyerahkan segala keputusan di tangan para pimpinan parpol. Sebab, hanya parpol atau gabungan parpol yang bisa mengusung capres dan cawapres pada pilpres mendatang.

“Kita mempertimbangkan, tentunya, kita harus menyiapkan diri, termasuk juga mendengarkan masukan para ulama, para kyai itu yang saya pedomi,” tuturnya ditemui di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023) malam.

Baca juga: Meski Dekat dengan PPP, Sandiaga Tetap Ingin Rangkul PKS untuk Pilpres 2024

Adapun saat ini Sandiaga bukan kader parpol mana pun. Namun, ia mengeklaim komunikasi dengan PPP semakin intensif.

Walaupun, beberapa waktu belakangan Sandiaga juga sempat menjalin kemesraan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com