JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengungkapkan dua alasan mempertimbangkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
Pertama, elektabilitas cawapres Sandiaga menjadi yang tertinggi dibandingkan figur lain. Berkaca pada survei Litbang Kompas Mei 2023, mantan kader Partai Gerindra itu memiliki tingkat elektoral di angka 11,9 persen.
“Ya PPP tentu akan menghitung secara realistis, ditunjukan pada survei bahwa kandidat-kandidat cawapres yang (elektabilitasnya) tertinggi sampai saat ini masih Pak Sandi,” ujar Mardiono pada Kompas.com, Jumat (26/5/2023).
Baca juga: Cerita Sandiaga Pernah Ditanya Gus Dur Sampean NU Bukan?
Alasan kedua, Sandiaga memiliki capaian yang mumpuni ketika maju sebagai calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
Keduanya akhirnya memenangkan kontestasi itu dengan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sandiaga, menurut Mardiono, juga memberikan dampak elektoral pada Ketua Umum Prabowo Subianto ketika keduanya berpasangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
“Pak Prabowo kalau tidak salah mendapatkan suara 43 persen. Gerakan politik yang pernah Beliau (Sandiaga) lakukan itu terbukti berhasil menjadi pendamping yang bisa meyakinkan rakyat,” ucap dia.
“Atas dasar itu lah kemudian PPP punya pemikiran Pak Sandi layak untuk diperjuangkan masuk dalam seleksi calon wakil presiden,” ujar dia.
Baca juga: Sandiaga Beri Sinyal Semakin Dekat dengan PPP
Di sisi lain, ia menyatakan tak hanya mempertimbangkan Sandiaga sebagai cawapres Ganjar.
Namun, Mardiono enggan membuka siapa saja nama-nama yang berada di kantongnya saat ini.
“Tentu (Sandiaga) tidak sendirian, ada tokoh-tokoh yang lain juga, karena tidaklah semudah itu mengambil kesimpulan dengan satu orang itu pasti bisa memenangkan pemilu ini,” kata dia.
Sandiaga menyatakan tengah mempersiapkan diri karena namanya dipertimbangkan sebagai cawapres Ganjar.
Meski begitu, ia menyerahkan segala keputusan di tangan para pimpinan parpol. Sebab, hanya parpol atau gabungan parpol yang bisa mengusung capres dan cawapres pada pilpres mendatang.
“Kita mempertimbangkan, tentunya, kita harus menyiapkan diri, termasuk juga mendengarkan masukan para ulama, para kyai itu yang saya pedomi,” tuturnya ditemui di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023) malam.
Baca juga: Meski Dekat dengan PPP, Sandiaga Tetap Ingin Rangkul PKS untuk Pilpres 2024
Adapun saat ini Sandiaga bukan kader parpol mana pun. Namun, ia mengeklaim komunikasi dengan PPP semakin intensif.
Walaupun, beberapa waktu belakangan Sandiaga juga sempat menjalin kemesraan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.