Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mardiono Optimistis Jokowi Bakal Dukung Ganjar Bareng PDI-P dan PPP

Kompas.com - 26/05/2023, 19:09 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono optimistis, Presiden Joko Widodo bakal memberikan dukungannya pada calon presiden (capres) yang diusung PDI-P dan PPP, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sebab, meski berstatus sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, Jokowi tak bisa lepas dari identitasnya sebagai kader PDI-P.

“Dengan Pak Jokowi sebagai kader PDI-P tentu juga akan meyakini, memilih hal yang sama seperti saya sebagai ketum PPP (mengusung Ganjar sebagai capres),” ujar Mardiono dihubungi Kompas.com, Jumat (26/5/2023).

Baca juga: Sandiaga Beri Sinyal Semakin Dekat dengan PPP

Namun, ia menyadari bahwa sebagai seorang Presiden, Jokowi juga harus menunjukan sikap yang setara dengan partai politik (parpol) lain.

“Di dalam keadaan-keadaan tertentu, beliau tentu memiliki kewajiban yang tinggi untuk menempatkan sebagai kepala negara yang harus netral,” ucap dia.

Di sisi lain, Mardiono tak menjawab secara pasti ketika ditanya soal sinyal Jokowi untuk memasangkan Ganjar dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Menurutnya, wacana itu boleh saja muncul, tapi juga harus didasari oleh perhitungan yang matang untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Meski Dekat dengan PPP, Sandiaga Tetap Ingin Rangkul PKS untuk Pilpres 2024

“Analisa-analisa itu sah-sah saja kalau muncul, bila mana itu yang terbaik untuk kelangsungan berbangsa dan bernegara ke depan, untuk melanjutkan pembangunan nasional kita, ya itu bagus-bagus saja,” imbuh dia.

Sebelumnya, Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menyampaikan, Jokowi tak yakin PDI-P dan PPP bisa membawa kemenangan untuk Ganjar.

Budi menyiratkan, Jokowi ingin kedua parpol tersebut membahas lebih dulu pembentukan koalisinya sebelum menyatakan pengusungan capres.

“Mungkin (perbedaan) pandangan, kan koalisinya partainya dulu diberesin, baru kita bicara mau calon ini, calon ini, ngobrol dulu,” ungkap Budi dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Sandiaga Mengaku Sampaikan soal Kedekatannya dengan PKS ke PPP

Tak hanya itu, menurut dia, Presiden Jokowi juga masih mengupayakan terwujudnya duet antara Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024. Sebab, keduanya merupakan pasangan yang ideal untuk maju di pilpres mendatang.

“Masih berupaya. Waktu masih ada kok, masih ada lima bulan kok (sebelum pendaftaran capres-cawapres ke KPU). Usaha ke sana tetap, upaya tetap ada, keinginan tetap ada. Kalau soal hasilnya nanti itu soal takdir. Kan semua punya takdir, sejarah,” ucapnya.

Meski ingin mewujudkannya, menurut Budi, hal itu bukanlah pekerjaan yang mudah bila melihat situasi politik saat ini. Sebab, PDI-P sudah mengusung Ganjar sebagai capres. Sementara, Jokowi ingin membentuk koalisi besar yang diisi oleh parpol pendukung pemerintah saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com