Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Investasi, Jokowi Akui Proyek Garapan Jepang Kualitasnya Bagus, tapi Ingin Harganya Kompetitif

Kompas.com - 22/05/2023, 13:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa proyek-proyek investasi Jepang memiliki kualitas bagus. Namun dari sisi harga, ia berharap lebih kompetitif.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi ketika menghadiri pertemuan dengan perusahaan-perusahaan Jepang dalam format CEO meeting, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima, Jepang. Hal itu diungkapkan Jokowi beberapa kali.

Adapun pertemuan tersebut membahas kerja sama investasi di sektor prioritas Indonesia, khususnya meng-highlight atau menyoroti kerja sama investasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

"Bapak Presiden beberapa kali menyampaikan senang bekerja dengan Jepang karena kualitasnya bagus, namun mengharapkan harganya lebih kompetitif," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. P. Marsudi dalam pernyataan pers secara daring, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Menlu: Kita Tak Bisa Bayangkan Apa yang Terjadi jika Tidak Memiliki ASEAN

Presiden pun mengajak perusahaan Jepang menanamkan investasi di Indonesia. Ia pun menyatakan, berinvestasi di Indonesia sangat menjanjikan. Sebab, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan iklim investasi dan daya saing.

"Bapak Presiden mengajak perusahaan-perusahaan Jepang untuk berinvestasi di sektor-sektor prioritas, antara lain hilirisasi industri, transisi energi, dan pembangunan IKN," tutur Retno menirukan Presiden.

Di sisi lain, lanjut Retno, ekonomi Indonesia termasuk salah satu yang bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Sebab, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksi, ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen tahun ini dan 5,1 persen untuk tahun depan.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia dan G20," jelas Retno.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 83,4 Persen Pemilih Jokowi-Maruf Puas dengan Kinerja Pemerintah, tapi...

Adapun kegiatan ini dihadiri oleh 33 peserta, yaitu dua lembaga keuangan dari Jepang (JICA dan JBIC); empat asosiasi pengusaha (JETRO, JIBH, JBC, J-CODE); 24 perusahaan; dan tiga  wakil pemerintah, termasuk Penasihat PM Jepang Masafumi Mori.

Kehadiran penasihat PM Jepang menunjukkan komitmen pemerintah Jepang untuk mendukung kerja sama investasi dengan Indonesia, khususnya untuk pembangunan IKN.

Pertemuan ini menghasilkan deliverables, yaitu lima MoU antara Otorita IKN dengan JICA, JBIC, JIBH, JCODE, dan UR; dan 24 Lol antara Otorita IKN dengan perusahaan-perusahaan Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com