Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2023, 12:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

MANGGARAI BARAT, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. P. Marsudi tidak bisa membayangkan apa yang terjadi di kawasan negara blok Asia Tenggara bila tidak ada asosiasi bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Sebab, menurutnya, peran ASEAN sangat penting bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.

Hal ini diungkapkan Retno dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (ASEAN Foreign Ministers' Meeting) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (9/5/2023).

"Kita tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi di kawasan ini jika kita tidak memiliki ASEAN," kata Retno dalam Pertemuan Menlu ASEAN, dikutip dari siaran pers, Selasa.

Baca juga: Jelang KTT Ke-42 ASEAN, Menlu Retno Tinjau Persiapan Venue

Kendati begitu Retno meminta negara blok ASEAN tidak boleh berpuas diri. Pencapaian ini harus menjadi modal untuk membangun ASEAN yang lebih kuat dan lebih relevan.

Di sisi lain, tantangan ke depan yang dihadapi ASEAN akan semakin besar, termasuk di Indo-Pasifik. Retno lantas menekankan pentingnya implementasi AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific).

"Inilah mengapa implementasi AOIP menjadi lebih penting saat ini. Oleh karena itu, kita perlu bekerja lebih keras, bukan bisnis seperti biasa," tutur Retno.

Adapun implementasi AOIP menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan Menlu kali ini. Diketahui, ada empat bahasan dalam pertemuan.

Pertama, ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Hal ini terkait dengan ASEAN Community Building.

Baca juga: Indonesia Bantu Timor Leste Jadi Anggota Penuh ASEAN

Di bawah agenda ini, para Menlu akan membahas dan merekomendasikan kepada para pemimpin negara bagaimana membangun landasan yang kuat untuk masa depan ASEAN. Termasuk visi jangka panjang dan kapasitas ASEAN yang lebih kuat untuk memungkinkan ASEAN menghadapi tantangan masa depan.

Kedua, membahas pembaruan tentang aksesi ke Traktat Persahabatan dan Kerja Sama Mitra ASEAN (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia/TAC).

Lalu, meringkas diskusi tentang implementasi 5PC atau konsensus lima poin untuk penyelesaian masalah Myanmar. Dan terakhir, implementasi AOIP.

Acara ini merupakan rangkaian sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 pada 10-11 Mei 2023. Rangkaian KTT ke-42 ASEAN akan menghadirkan delapan kepala negara, ditambah Sekjen ASEAN, dan Perdana Menteri Timor Leste.

Sementara itu, KTT ke-43 akan diselenggarakan di Jakarta pada 5-7 September 2023.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Survei Litbang 'Kompas': Gerindra Paling Banyak Dipilih Gen Z, PDI-P Didukung Mayoritas Milenial

Survei Litbang "Kompas": Gerindra Paling Banyak Dipilih Gen Z, PDI-P Didukung Mayoritas Milenial

Nasional
Jelaskan Pertemuan dengan SBY, Jokowi: Berbincang Mengenai Pemilu 2024

Jelaskan Pertemuan dengan SBY, Jokowi: Berbincang Mengenai Pemilu 2024

Nasional
Pasca-penembakan 5 Anggota KKB, Pangkogabwilhan III Sebut Situasi Pegunungan Bintang Papua Aman dan Kondusif

Pasca-penembakan 5 Anggota KKB, Pangkogabwilhan III Sebut Situasi Pegunungan Bintang Papua Aman dan Kondusif

Nasional
Mentan Syahrul Yasin Limpo 'Menghilang', Jokowi: Ya Ditunggu, Belum Sampai ke Indonesia

Mentan Syahrul Yasin Limpo "Menghilang", Jokowi: Ya Ditunggu, Belum Sampai ke Indonesia

Nasional
PDI-P Luncurkan Megawati Fellowship, Simak Besaran Beasiswa dan Syaratnya

PDI-P Luncurkan Megawati Fellowship, Simak Besaran Beasiswa dan Syaratnya

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Prabowo Puncaki Elektabilitas di Pemilih Milenial dan 'Gen Y' Madya

Survei Litbang "Kompas": Prabowo Puncaki Elektabilitas di Pemilih Milenial dan "Gen Y" Madya

Nasional
Polri Buka Peluang Ada Tersangka Lain yang Diduga Sembunyikan Dito Mahendra

Polri Buka Peluang Ada Tersangka Lain yang Diduga Sembunyikan Dito Mahendra

Nasional
Safari Politik ke Banyumas, Anies Bicara Akan Buat Marketplace untuk Para Ahli

Safari Politik ke Banyumas, Anies Bicara Akan Buat Marketplace untuk Para Ahli

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Elektabilitas Ganjar Unggul Lawan Prabowo di Kalangan 'Gen Z'

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Ganjar Unggul Lawan Prabowo di Kalangan "Gen Z"

Nasional
Konflik Yaqut Vs PKB, Berawal dari Imbauan Pilih Pemimpin Berujung Ancaman Disiplin

Konflik Yaqut Vs PKB, Berawal dari Imbauan Pilih Pemimpin Berujung Ancaman Disiplin

Nasional
Beberkan Manfaat 'E-voting', Bamsoet: Tak Perlu Paku hingga Tinta Suara

Beberkan Manfaat "E-voting", Bamsoet: Tak Perlu Paku hingga Tinta Suara

Nasional
Bamsoet: Belum Ada Keseriusan Manfaatkan 'E-voting' karena Tak Bisa Dicurangi

Bamsoet: Belum Ada Keseriusan Manfaatkan "E-voting" karena Tak Bisa Dicurangi

Nasional
Sinyal Penolakan PDI-P dan PPP soal Isu 'Reshuffle' Terkait Bergabungnya Demokrat

Sinyal Penolakan PDI-P dan PPP soal Isu "Reshuffle" Terkait Bergabungnya Demokrat

Nasional
FSGI Merilis Terjadi 23 Kasus Perundungan di Sekolah Sepanjang 2023, 2 Korban Meninggal

FSGI Merilis Terjadi 23 Kasus Perundungan di Sekolah Sepanjang 2023, 2 Korban Meninggal

Nasional
Harta Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Mentan yang 'Menghilang' Usai Rumahnya Digeledah KPK

Harta Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Mentan yang "Menghilang" Usai Rumahnya Digeledah KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com