Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jalan Rusak Jadi Perhatian Presiden, Kepala Daerah hingga Tokoh Politik

Kompas.com - 22/05/2023, 11:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini persoalan jalan rusak menjadi perbincangan publik setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua kali melakukan pemeriksaan di lapangan.

Presiden Jokowi sendiri mengaku telah menerima banyak aduan dari masyarakat soal jalan rusak melalui akun media sosialnya.

Ia mengatakan, berdasarkan aduan yang diterimanya, sedikitnya ada 7.400 titik jalan rusak yang dikeluhkan oleh masyarakat.

"Kemarin saya cek, urusan jalan rusak saja ada 7.400 lokasi yang masuk ke IG (Instagram), Twitter, Facebook yang kita miliki," kata Jokowi saat mengecek jalan rusak di Labuhanbatu Utara, Rabu (17/5/2023), dikutip dari video yang diberikan fotografer resmi Istana, Agus Suparto.

Jokowi pun berjanji akan segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut. Pemerintah pusat pun menyanggupi memberikan bantuan anggaran untuk perbaikan.

Baca juga: Ironi Jalan Rusak Puluhan Kilometer di Daerah Penghasil Aspal Terbesar di Indonesia, Buton Utara

Permasalahan jalan rusak pun menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Sejumlah pejabat di daerah hingga tokoh politik membahas soal jalan rusak.

Cek jalan rusak jadi kebiasaan baru Jokowi

Sebelumnya, melakukan cek jalan rusak juga dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Provinsi Lampung pada 5 Mei 2023.

Saat itu, Kepala Negara mencoba melintasi sejumlah ruas jalan rusak di Lampung.

Setelah menyelesaikan pengecekan jalan di Lampung pada 5 Mei lalu, Presiden Jokowi langsung mengunggah informasi bahwa ia membuka pengaduan jalan rusak bagi masyarakat.

Unggahan itu dibagikan di akun Instagram resminya @jokowi.

Dalam unggahan yang dimaksud, Presiden Jokowi menyampaikan pesan seluruh masyarakat Indonesia melaporkan kondisi kerusakan jalan di daerah masing-masing.

Laporan bisa disampaikan melalui kolom komentar maupun pesan langsung ke akun Instagram Presiden.

"Apabila jalan di daerah anda masih rusak parah dan sudah lama tidak diperbaiki, sampaikan kepada saya melalui kolom komentar dan kirim video melalui pesan langsung di akun Instagram ini," tulis Jokowi.

Baca juga: Pusat Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak, Jokowi: Jangan Kabupaten/Kota Malah Tidur

Presiden pun menegaskan, pembangunan infrastruktur jalan sangat penting untuk mendukung arus mobilitas barang dan orang.

Pasalnya, mobilitas yang lancar akan membantu menurunkan biaya logistik dan harga barang di pasar-pasar.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, menjelaskan alasan Presiden Jokowi membuka aduan soal jalan rusak di akun Instagram resminya.

Menurut Bey, aduan tersebut sebagai sarana untuk melakukan kroscek data mengenai situasi kerusakan jalan secara nasional.

Sebab, Kementerian PUPR telah melakukan pendataan dan juga survei ruas jalan yang rusak di seluruh provinsi.

Survei itu dilakukan oleh Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional yang ada di daerah.

"Justru dengan adanya pengaduan masyarakat/warganet di akun media sosial Presiden Jokowi, dapat dilakukan cross check antara data dari Kementerian PUPR dengan data yang disampaikan warganet, sehingga akan lebih tepat sasaran," kata Bey pada 15 Mei 2023.

Baca juga: Jokowi Terima Aduan 7.400 Lokasi Jalan Rusak dari Masyarakat

Bey mengatakan, Kementerian PUPR sudah menyiapkan anggaran untuk perbaikan jalan di seluruh Indonesia untuk tahun anggaran 2023/2024 sebesar Rp 32,7 triliun sesuai hasil rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.

Ketentuan anggaran tersebut pun sudah dituangkan ke dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2023 tentang Jalan Daerah.

Halaman:


Terkini Lainnya

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com