Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[GELITIK NASIONAL] Mengejar Kursi Capres-Cawapres: Ganjar, Prabowo, Cak Imin hingga Airlangga dalam Pusaran

Kompas.com - 16/05/2023, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Dalam pidatonya, Ganjar juga bilang bahwa Indonesia sudah pernah terbelah karena pilihan politik. Makanya, mantan anggota DPR itu minta pendukungnya nggak menyebar hoaks, merendahkan, atau malah merundung lawan politiknya. Benar juga sih yang dibilang Pak Ganjar ini, setuju?

"Pendukung Ganjar Pranowo puya rasionalitas, punya data, punya fakta yang bisa ditampilkan dengan cara-cara akal sehat, dengan nalar, dengan budi pekerti yang baik," kata Ganjar.

Jokowi ikut bicara

Kita tahu, Presiden Jokowi juga nggak pernah ketinggalan soal urusan politik kan, guys. Sehari setelah Ganjar bertemu dengan relawan Jokowi atau Minggu (14/5/2023), presiden bertemu dengan sekitar 30.000 relawannnya yang tergabung dalam 18 organ relawan lewat forum Musyawarah Nasional (Musra) di Istora Senayan, Jakarta.

Dalam forum itu, nama capres-cawapres hasil Musra diserahkan para relawan ke Jokowi. Siapa saja sih mereka? Nama-nama yang tentunya sudah nggak asing lagi yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto.

Beda dengan capres, nama cawapres usulan Musra lebih banyak lagi. Ada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD; Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko; dan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Lalu, nggak ketinggalan nama Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Hasil Musyawarah Rakyat (Musra) oleh sejumlah relawan terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan didukung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diserahkan ke Presiden Joko Widodo dalam puncak acara yang digelar di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023).KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Hasil Musyawarah Rakyat (Musra) oleh sejumlah relawan terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan didukung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diserahkan ke Presiden Joko Widodo dalam puncak acara yang digelar di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023).
Setelah ini, relawan menyerahkan keputusan sepenuhnya ke Jokowi untuk menentukan satu nama buat didukung sebagai calon RI-1. Siapa ya yang kira-kira bakal didukung kepala negara?

Jokowi memang belum menentukan capres-cawapres pilihannya. Tapi, di forum itu, dia wanti-wanti para pendukungnya agar jangan keliru pilih pemimpin. Katanya, Indonesia itu negara besar dengan penduduk lebih dari 288 juta. Makanya, butuh pemimpin yang tepat, nggak cuma yang duduk diam di Istana.

Mantan Wali Kota Solo itu pengin Indonesia ke depan dipimpin sosok yang memahami rakyat, yang dekat dengan rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat dan mau bekerja keras buat rakyat. Intinya, Jokowi berharap penerusnya ke depan adalah sosok yang paham akan strategi dan punya gagasan untuk memajukan bangsa dan negara.

Baca juga: Kursi di DPR Dinilai Bisa Jadi Senjata Golkar Lobi Prabowo supaya PKB Melunak

"Bukan hanya duduk di Istana dan tanda tangan, bukan itu. Dia harus tahu membangun sebuah strategi nergara strategi ekonomi, strategi politik harus ada semuanya," kata Jokowi.

"Karena kita berhadapan dengan negara-negara lain karena kita bersaing dengan negara-negara lain kita berkompetisi dengan negara-negara lain," lanjut dia.

Jadi, dari kode-kode Jokowi ini, siapa sih sosok pemimpin yang paling mendekati kriteria? Jokowi sih bilang dia bakal simpan nama-nama capres-cawapres hasil Musra ini. Lalu, ke depan dia bakal kasih bisikan ke pimpinan-pimpinan partai buat menuntaskan urusan capres-cawapres.

“Jadi saya terus terang, ini harus kita berikan waktu kepada partai atau gabungan partai untuk menyelesaikan urusan capres-cawapres,” katanya.

Kalau lihat dinamika ini, jelas urusan politik ke depan masih panjang. Pastinya, pertemuan-pertemuan antarelite partai politik masih akan banyak digelar. Soal nama capres-cawapres juga belum ada yang final. Jadi, kita nantikan aja gerakan-gerakan politik selanjutnya ya, guys!

Baca juga: PKB Resisten dengan Ide Airlangga Cawapres Prabowo, Golkar Minta Kesetaraan di Koalisi Besar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com