Dalam pidatonya, Ganjar juga bilang bahwa Indonesia sudah pernah terbelah karena pilihan politik. Makanya, mantan anggota DPR itu minta pendukungnya nggak menyebar hoaks, merendahkan, atau malah merundung lawan politiknya. Benar juga sih yang dibilang Pak Ganjar ini, setuju?
"Pendukung Ganjar Pranowo puya rasionalitas, punya data, punya fakta yang bisa ditampilkan dengan cara-cara akal sehat, dengan nalar, dengan budi pekerti yang baik," kata Ganjar.
Kita tahu, Presiden Jokowi juga nggak pernah ketinggalan soal urusan politik kan, guys. Sehari setelah Ganjar bertemu dengan relawan Jokowi atau Minggu (14/5/2023), presiden bertemu dengan sekitar 30.000 relawannnya yang tergabung dalam 18 organ relawan lewat forum Musyawarah Nasional (Musra) di Istora Senayan, Jakarta.
Dalam forum itu, nama capres-cawapres hasil Musra diserahkan para relawan ke Jokowi. Siapa saja sih mereka? Nama-nama yang tentunya sudah nggak asing lagi yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto.
Beda dengan capres, nama cawapres usulan Musra lebih banyak lagi. Ada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD; Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko; dan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Lalu, nggak ketinggalan nama Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Jokowi memang belum menentukan capres-cawapres pilihannya. Tapi, di forum itu, dia wanti-wanti para pendukungnya agar jangan keliru pilih pemimpin. Katanya, Indonesia itu negara besar dengan penduduk lebih dari 288 juta. Makanya, butuh pemimpin yang tepat, nggak cuma yang duduk diam di Istana.
Mantan Wali Kota Solo itu pengin Indonesia ke depan dipimpin sosok yang memahami rakyat, yang dekat dengan rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat dan mau bekerja keras buat rakyat. Intinya, Jokowi berharap penerusnya ke depan adalah sosok yang paham akan strategi dan punya gagasan untuk memajukan bangsa dan negara.
Baca juga: Kursi di DPR Dinilai Bisa Jadi Senjata Golkar Lobi Prabowo supaya PKB Melunak
"Bukan hanya duduk di Istana dan tanda tangan, bukan itu. Dia harus tahu membangun sebuah strategi nergara strategi ekonomi, strategi politik harus ada semuanya," kata Jokowi.
"Karena kita berhadapan dengan negara-negara lain karena kita bersaing dengan negara-negara lain kita berkompetisi dengan negara-negara lain," lanjut dia.
Jadi, dari kode-kode Jokowi ini, siapa sih sosok pemimpin yang paling mendekati kriteria? Jokowi sih bilang dia bakal simpan nama-nama capres-cawapres hasil Musra ini. Lalu, ke depan dia bakal kasih bisikan ke pimpinan-pimpinan partai buat menuntaskan urusan capres-cawapres.
“Jadi saya terus terang, ini harus kita berikan waktu kepada partai atau gabungan partai untuk menyelesaikan urusan capres-cawapres,” katanya.
Kalau lihat dinamika ini, jelas urusan politik ke depan masih panjang. Pastinya, pertemuan-pertemuan antarelite partai politik masih akan banyak digelar. Soal nama capres-cawapres juga belum ada yang final. Jadi, kita nantikan aja gerakan-gerakan politik selanjutnya ya, guys!
Baca juga: PKB Resisten dengan Ide Airlangga Cawapres Prabowo, Golkar Minta Kesetaraan di Koalisi Besar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.