Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tetap Jalin Komunikasi dengan PBNU, Hormati Sikap Jaga Jarak dengan Politik

Kompas.com - 13/05/2023, 14:56 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah mengakui bahwa partainya menjalin komunikasi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Namun, komunikasi itu tidak dilakukan mengenai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, apalagi penggodogan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

"Oh, iya kalau komunikasi silaturami itu terus terjalin. Karena memang silaturami itu adalah bagian dari pada kekuatan bangsa," kata Basarah ditemui di kantor sekretariat koordinasi relawan pemenangan Pilpres 2024 PDI-P, kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (12/5/2023).

Basarah mengakui, komunikasi dengan NU juga dilakukannya dalam waktu dekat ketika menghadiri acara pernikahan adik Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf di Rembang, Jawa Tengah.

Baca juga: PBNU Bantah Sedang Seleksi Kader untuk Jadi Cawapres Ganjar

Dalam acara itu, Basarah mengaku dirinya mewakili Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang berhalangan hadir.

"Komunikasi kami sangat baik, sangat intensif," terang Basarah.

Wakil Ketua MPR ini menegaskan, PDI-P tidak akan menarik PBNU dalam politik praktis sebagai bentuk penghormatan.

Basarah juga mengungkit eksistensi PBNU sebagai organisasi masyarakat (ormas) Islam di Indonesia.

Baca juga: Rommy PPP: Ada Kemungkinan Megawati Minta Nama Resmi Bakal Cawapres dari PBNU

"PDI-P sangat menghormati eksistensi organisasi NU sebagai ormas Islam di Republik Indonesia ini yang telah berjasa merebut kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan hingga hari ini," ucap Basarah.

Terkait cawapres, Basarah mengaku tak bisa memastikan siapa sosok yang disiapkan nantinya.

Menurut dia, nama-nama kandidat dipikirkan oleh Megawati Soekarnoputri beserta partai politik yang nantinya mendukung Ganjar.

"Sekali lagi prosesnya masih cukup panjang kewenangan itu ada pada Ibu Mega. Tentu bersama dengan ketua partai politik yang berkerja sama politik lainnya akan berdiskusi dengan Pak Joko Widodo dalam kapasitas sebagai kader PDI Perjuangan," ujar Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDI-P ini.


Adapun pembahasan mengenai cawapres pendamping Ganjar akan dilakukan setelah terkumpulnya partai politik pendukung Ganjar secara komplit.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Romy yang merupakan rekan kerja sama politik PDI-P.

"Bu Mega kemarin dengan kami juga sepakat, mari kita putuskan pembahasan cawapres itu dilakukan setelah formasi pengusungan Ganjar, partainya komplit," kata Romy dalam acara Gaspol! Kompas.com yang ditayangkan di YouTube, Kamis (11/5/2023) malam.

"Artinya setelah, kalau orang Jogja bilang rambahwo, ora nambah jiwo. Sudah enggak nambah lagi, baru kita berunding begitu," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com