Namun, pemerintah masih melakukan kajian terkait rencana larangan ekspor konsentrat tembaga pada Juni mendatang.
Arifin menegaskan, kelanjutan ekspor konsentrat tembaga untuk PT Freeport ini tidak melanggar UU Minerba.
Sebab ada kondisi force majeure, yakni pandemi Covid-19 yang sempat menghambat pembangunan smelter.
Presiden Joko Widodo, kata Arifin, juga memerintahkan untuk mempertimbangkan hambatan-hambatan yang terjadi.
"Memang pengerjaan engineering-nya agak sulit berprogres. Kita consider kendala yang dihadapi pembangunannya," tambah Arifin.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas, CEO Freeport McMoran Inc Richard Adkerson, dan Dewan Komisaris PT Freeport Indonesia Kathleen Quirk di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (12/4/2023).
Dalam pertemuan itu dibahas soal smelter baru PT Freeport yang berada di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
"Membicarakan tentang general, smelter. Pak Presiden berharap smelter ini dapat selesai tepat waktu, atau paling tidak lebih cepat," ujar Tony usai pertemuan.
"Rencananya Mei 2024 akan start dan akan wrapped up sampai akhir 2026," lanjutnya.
Secara umum, kata Tony, baik dirinya maupun Richard Adkerson menyampaikan perkembangan smelter baru PT Freeport kepada Presiden.
Namun, dia mengatakan, Presiden tidak menyinggung soal penghentian ekspor tembaga menyusul akan beroperasinya smelter baru itu.
"Secara keseluruhan di wilayah kerja kita relatif aman, kita juga laporkan Freeport baru ulang tahun ke-56 minggu lalu, dan situasi keamanan jadi umum saja," tambah Tony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.