Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Pakaikan Peci Saat Umumkan Ganjar Capres, Sekjen PDI-P Ungkap Maknanya

Kompas.com - 24/04/2023, 21:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa peci atau kopiah yang dipakaikan Megawati kepada Ganjar Pranowo saat deklarasi calon presiden (capres) melambangkan identitas kepribadian nasional.

Menurut Hasto, peci bukan berarti identitas terhadap suku atau agama tertentu.

"(Peci) tidak melihat suku agama, status sosial tetapi dari situ kan Ibu (Megawati) mengatakan sebagai bangsa yang semuanya adalah nasionalis digerakan oleh semangat patriotisme. Kita juga bangsa yang mengedepankan nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan kebangsaan kita," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (24/4/2023).

Hasto mengatakan, peci yang diberikan kepada Ganjar juga menandakan harapan agar Gubernur Jawa Tengah itu menjadi sosok pemimpin bijaksana dan baik.

Baca juga: Prabowo Beri Sinyal Tolak Jadi Cawapres Ganjar, PDI-P: Kita Enggak Model Kawin Paksa

Megawati, menurut Hasto, berpesan bahwa peci juga merepresentasikan ciri khas sosok Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno.

"Memang itu sudah merepresentasikan seluruh ide, gagasan, cita-cita dan perjuangan Bung Karno, melihat pengumuman penetapan itu dilakukan di tempat Bung Karno (Istana Batu Tulis) yang menjadi suatu tempat di mana ide gagasan cita cita," ujarnya.

Kemudian, saat ditanya apakah pemberian peci melambangkan bahwa PDI-P akan bekerja sama dengan partai politik yang religius, Hasto sebut PDI-P justru mengutamakan kerja sama politik dari aspek gotong royong dan kesamaan visi serta misi.

Namun, di sisi lain, PDI-P juga mengutamakan kedekatan historis partai politik tersebut. Dalam hal ini, Hasto mencontohkan bagaimana kedekatan PDI-P dan PPP.

"Misalnya, di sebelah kita ini adalah PPP sebagai sesama partai yang termarjinalkan selama Orde Baru dan kemudian kedekatan antara Ibu Megawati Soekarnoputri dengan tokoh-tokoh dari PPP seperti Bapak Hamzah Haz, Almarhum Mbah Maimoen dan sebagainya, tentu saja ini sebagai sebuah contoh," urai Hasto.

Baca juga: Singgung Bandul Politik, Sekjen PDI-P: Minggu Ini Akan Ada Deklarasi Ganjar Capres dari Parpol Lain

Sebelumnya, Megawati memberikan peci kepada Ganjar ketika mengumumkannya sebagai capres PDI-P untuk Pilpres 2024.

Ganjar Pranowo pun menjelaskan makna simbol kopiah atau peci yang diberikan Megawati.

Menurutnya, simbol peci itu memiliki pesan khusus atau simbol dari Negara Republik Indonesia yang akan dipimpinnya jika terpilih dalam Pilpres 2024.

"Membawa amanah rakyat. Itu seperti amanah. Ya beliau sampaikan ini adalah simbol dari Indonesia. Kalau orang kita sering mengartikan ada religiusitasnya," katanya.

Ganjar juga menyinggung makna kebudayaan dan ciri khas dalam penggunaan peci, atau songkok berwarna hitam tersebut.

"Ada juga songkok ini sebagai ciri orang Indonesia sebagai aspek kulturalnya ada. Maka, kita punya kepribadian dalam kebudayaan kita. Ada peci punya kita agar kita tidak lupa pada akar budaya kita," ujar Ganjar.

Baca juga: KPP Anggap Majunya Ganjar sebagai Capres Beri Keuntungan untuk Anies

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com