Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P Sebut Megawati Akan Prakarsai Kerja Sama Politik Besar

Kompas.com - 19/04/2023, 12:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan memprakarsai kerja sama politik dengan partai lain.

Hal ini disampaikan hasto ketika ditanya pernyataan beberapa partai bakal koalisi besar yang meminta PDI-P tak ngotot menawarkan kadernya sebagai calon presiden (capres).

"Ya tentu saja PDI Perjuangan, apalagi dengan kesenioran Bu Megawati Soekarnoputri, kami akan mengambil beberapa prakarsa pada momentum yang tepat agar semangat gotong royong ini dapat dilakukan," kata Hasto ditemui di kawasan JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/4/2023).

Ia pun menilai, permintaan partai politik itu seolah menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk memformulasikan siapa yang akan menjadi capres.

Baca juga: Ungkap Tantangan Pembentukan Koalisi Besar, PAN: Agak Sulit Tentukan Capres-Cawapres

"Mereka yang belum membangun narasi dengan berbagai hal-hal yang nampaknya itu sebagai suatu bentuk pembatasan-pembatasan kepada PDI Perjuangan, itu kan sebenarnya karena belum mampu memformulasikan siapa yang akan menjadi calon presiden," ujarnya.

Terkait wacana koalisi besar, PDI-P menganggapnya masih sekadar pertemuan para elite partai politik.

Hasto berpandangan, kerja sama politik besar itu baru akan terjadi setelah Megawati mengumumkan siapa kader PDI-P yang akan diusung menjadi capres.

"Kami meyakini nanti pada momentum yang tepat ketika Ibu Megawati mengumumkan, akan terjadi pergerakan konsolidasi kepartaian nasional kita," kata Hasto.

Di sisi lain, Hasto mengungkapkan, PDI-P tidak memiliki kriteria khusus untuk membangun kerja sama politik.

"Kami enggak melihat dari nasionalis, religius, itu tidak bisa di-dikotomikan. Semuanya nasionalis, semuanya religius karena itu ada di dalam Pancasila," ujar Hasto.

Baca juga: PAN Hormati Keinginan PDI-P Jajaki Koalisi Besar Usai Umumkan Capres, tapi...

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menghormati keinginan PDI-P yang mau membuka penjajakan koalisi besar setelah mengumumkan capres pilihannya.

Akan tetapi, Yandri tak bisa menjamin, apakah PDI-P dapat bekerja sama dengan koalisi tersebut.

“Apakah yang akan diusulkan capres PDI-P bisa diterima semua peserta koalisi? Itu kan perlu dibicarakan. Tapi, bahwa PDI-P ingin mengumumkan capresnya itu hak PDI-P, enggak bisa kita hambat-hambat,” ujar Yandri pada Kompas.com, Senin (17/4/2023).

Di sisi lain, Yandri meminta agar PDI-P tidak egois dalam proses penjajakan koalisi besar.

Menurutnya, tantangan terbesar untuk membentuk koalisi besar adalah menurunkan ego masing-masing partai politik (parpol).

“Sebaiknya, menurut PAN, tidak dulu pada posisi ke aku-akuannya atau egoisme partai itu menjadi terlalu menonjol,” katanya.

Baca juga: Soal Wacana Koalisi Besar, Sekjen PDI-P: Pada Akhirnya Ditentukan Figur yang Bakal Ditetapkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Nasional
Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Nasional
Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com