Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah OPM, Dankolakops Tegaskan Tak Ada Operasi Militer dalam Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Kompas.com - 10/04/2023, 21:59 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi Brigjen Juinta Omboh Sembiring menegaskan tidak ada operasi militer dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37) yang saat ini masih dibawa kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Sembiring, yang ditugasi sebagai Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) operasi pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu, mengungkapkan hal tersebut saat konferensi pers di Timika, Papua, Senin (10/4/2023).

“Sejatinya dan kenyataannya tidak ada operasi militer, yang ada adalah operasi pencarian pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air mendukung penegakan hukum,” kata Sembiring dalam siaran pers Pendam XVII/Cenderawasih, Senin petang.

Penegasan itu sekaligus membantah narasi yang pernah disebut Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Baca juga: Panglima Yudo: Saya Punya Prajurit Khusus dan Alutsista untuk Bebaskan Pilot Susi Air, tapi Ini Bukan Operasi Militer

Dikutip dari Tribunnews Pos Kupang, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom sebelumnya melalui video yang diunggah akun Rimbah Hutan 61 mengatakan bahwa pihaknya bersedia melakukan negosiasi terkait pembebasan pilot Philips.

Pernyataan Sebby Sambom itu sebagai siaran pers TPNPB-OPM pada Kamis (6/4/2023).

"Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM mendesak pemerintah Indonesia dan TNI Polri hentikan operasi militer di Ndugama, bersedia selesaikan masalah sandera Pilot asal Selandia Baru melalui jalur diplomasi damai, dan hal ini harus kami lakukan," kata Sebby Sambom.

Namun, Sembiring membantah narasi yang diungkapkan Sebby Sambom tersebut.

Sembiring mengatakan, aparat TNI-Polri saat ini masih melakukan pendekatan smart approach dalam operasi pembebasan pilot Philips.

“Yaitu (pendekatan) soft approach dan hard approach melalui negosiasi dan penegakan hukum,” ujar Sembiring.

Baca juga: Bebaskan Pilot Susi Air, Panglima: Saya Tak Mau Cara Perang, Nanti Warga Jadi Tameng

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga menyatakan dirinya tidak ingin mengerahkan prajurit TNI hanya untuk membebaskan pilot Philips.

Menurut Yudo, TNI akan terus melakukan pendekatan persuasif untuk mencari tahu keberadaan pilot tersebut.

"Tentang pilot, tetap kita laksanakan pencarian, saya tidak mau mengerahkan kekuatan TNI hanya untuk menyelamatkan pilot. Pilot tetap kita selamatkan dengan cara-cara yang persuasif," ujar Yudo saat ditemui di sela-sela HUT ke-77 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2023).

Yufo Margono khawatir, bila pengerahan kekuatan dilakukan TNI, justru akan menimbulkan banyak korban jiwa, termasuk pilot Susi Air itu sendiri.

Adapun pilot Philips disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya di Papua pada 7 Februari 2023.

Sebelumnya, kelompok tersebut membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Baca juga: 2 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air, Area Pencarian Cakup 4 Kabupaten, Lebih Luas dari Jabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com