Ketiga, Ricky dipanggil lebih dahulu oleh Sambo sehingga ada kemungkinan Ricky berpikir masih ada alternative lain jika dia menolak sehingga Sambo tidak langsung marah.
Keempat, Eliezer dipanggil setelah Ricky dan melalui Ricky tapi tidak diberitahu dalam rangka apa dan bagaimana sikap Ricky, sehingga ada kemungkinan Eliezer berpikir Ricky yang dipanggil sebelumnya juga sudah menyetujui perintah Sambo.
Kelima, Ricky berteman dengan almarhum Joshua jauh lebih lama dibandingkan Eliezer, sehingga otomatis muncul rasa tidak tega yang lebih besar.
Keenam, jika merujuk pada regulasi, seharusnya Ricky juga melapor kepada atasan Sambo, karena ada perintah dari Sambo melakukan pembunuhan tapi itu tidak dilakukan Ricky.
Lepas dari alasan dan pertimbangan apapun, Eliezer tetap bersalah karena ikut menembak. Untuk bebas dari hukuman jelas sangat sulit. Akan tetapi setidaknya ada pertimbangan yang lebih komprehensif dari hakim dalam memutuskan nanti, sehingga mencerminkan rasa keadilan dibenak publik.
Jika menilik latar belakang, Eliezer maupun Ricky adalah polisi muda yang dikenal baik dilingkungannya. Namun mereka kurang beruntung berada dalam lingkup dan momentum dilematis yang membuat mereka terjebak dalam situasi dilematis bagai makan buah simalakama dan akhirnya membuat keputusan yang salah.
Disisi lain, sebenarnya masih ada hal-hal lain yang penting dikritisi lebih lanjut, misalnya tentang posisi “justice collaborator” yang seolah dinafikan oleh jaksa, kemudian perbandingan tuntutan antara Eliezer dengan Putri Chandrawati. Akan tetapi karena perlu analisis mendalam tampaknya perlu kajian dan kolom tersendiri.
Kita doakan semoga hakim membuat keputusan yang independen dan mencerminkan keadilan di mata publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.