"Sekarang nungguin (pengumuman nama capres), enggak ada, ini urusan gue!" kata Megawati disambut tepuk tangan riuh kader.
"Saya ketua umum terpilih di kongres partai sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikanlah kepada ketua umum terpilih hak prerogratif untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan," katanya lagi.
Sementara, Ganjar sendiri tampak tak ambil pusing soal pencapresan. Sebagaimana titah Megawati, Ganjar bilang, semua pihak harus bersabar menanti keputusan ketua umum PDI-P.
"Ya, Bu Mega sudah menyampaikan kan? Sabar," tuturnya ditemui usai acara.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menduga, tidak tersorotnya nama Ganjar di HUT ke-50 PDI-P ada kaitannya dengan keberadaan Puan Maharani.
Sejak lama, Ganjar dan Puan disebut-sebut bersaing di internal partai banteng untuk mendapatkan tiket pencalonan presiden Pemilu 2024. Sementara, dukungan elite PDI-P sejauh ini cenderung mengarah ke Puan, sang putri mahkota partai.
"Ganjar di internal dipinggirkan, di eksternal banyak yang dukung karena memang polanya seperti itu, karena di internalnya ada Mbak Puan," kata Ujang kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2023).
Ujang mengatakan, sosok Ganjar lebih banyak didukung kader PDI-P di kalangan bawah dan masyarakat akar rumput. Ini terbukti dari elektabilitasnya yang tinggi.
Gubernur Jawa Tengah itu menjuarai survei berbagai lembaga dengan tingkat elektoral tembus 30 persen, mengungguli mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca juga: Ketika Ganjar Diserbu Kader PDI-P Usai HUT Partai...
Sementara, dukungan buat Puan banyak berasal dari petinggi-petinggi PDI-P. Tak heran, sebagai anak bungsu Megawati, Puan berpeluang buat mendapat hak-hak istimewa.
Apalagi, ihwal pencapresan PDI-P sepenuhnya menjadi hak prerogatif sang ibunda, Megawati, sebagai pimpinan tertinggi partai.
Oleh karenanya, kata Ujang, ketimbang memberikan ruang buat Ganjar, perhatian partai lebih ditujukan buat Puan.
"Kalau ada capres lain kan itu ibaratnya seperti ada matahari kembar yang tidak boleh bersinar di partai, biar saja sinarnya di luar," ucapnya.
Kendati demikian, Ujang mengatakan, politik masih sangat dinamis. Pencapresan PDI-P belum final, meski diprediksi bakal berkutat pada dua nama, antara Ganjar atau Puan.
Melihat langgam politik PDI-P yang kerap mengumumkan jagoannya pada detik-detik terakhir jelang pencapresan, "partai wong cilik" itu diperkirkan belum akan mengumumkan capres dalam waktu dekat.
"Politik selalu berubah, selalu dinamis. Hari ini mungkin seperti itu, ke depan kita nggak tahu. Itu yang sulit dipelajari di politik," tutur Ujang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.