Di sela-sela pidatonya, Megawati sempat memperkenalkan dua cucunya yang tak lain merupakan anak dari Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Mega berkata, kedua cucunya hadir karena ingin tahu soal politik.
"Itu ada dua cucu saya, ayo berdiri. Coba nih, ayo jangan malu. Nih, tuh, ini putra-putrinya Mbak Puan," kata Megawati.
Beberapa nama kader PDI-P juga sempat disinggung di pidato Mega, seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Mensos Tri Rismaharini, hingga mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Bahkan, Megawati sempat menyinggung Tasdi, mantan Bupati Purbalingga yang dipecat PDI-P karena terjerat kasus korupsi pada medio 2018 lalu. Mega sampai menitikkan air mata ketika mengingat Tasdi.
"Ada sopir truk dia bisa jadi bupati karena dicintai rakyat, namanya Tasdi. Itu bonding-nya," kata Megawati sambil menangis.
Sejumlah menteri juga sempat disebut namanya, mulai dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi hingga Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Tak lupa, Megawati bercerita soal dirinya sendiri dan pencapaiannya sejak awal berpolitik hingga saat ini. Mega bilang, dia berjuang keras membesarkan PDI sejak era Orde Baru hingga kini menjadi PDI-P.
Di hadapan para kader, putri Proklamator itu pamer sudah dianugerahi dua gelar profesor kehormatan dan sembilan gelar doktor honoris causa. Kata Mega, masih ada lima gelar lagi yang penganugerahannya tertunda akibat pandemi virus corona.
"Kamu tahu nggak sih, Ibumu ini udah pintar, cantik, karismatik, pejuang. Opo maneh (apa lagi)?" kata Megawati.
"Ada pertanyaan, pemimpin masa depan yang Ibu harapkan itu seperti apa. Aih, aku bilang, kok lu nggak ngeliatin gue ya. Orang jelas-jelas ada. Aduh gawat!" tuturnya.
Baca juga: Soal Capres, Megawati ke Kader PDI-P: Enggak Mungkin Ibu Jebloskan Kalian ke Sumur
Di penghujung acara, Megawati memimpin prosesi potong tumpeng. Sejumlah pejabat negara dan elite PDI-P dipanggil untuk naik ke atas panggung bersama Mega.
Mereka yakni Presiden Jokowi, Ma'ruf Amin, Puan Maharani, Prananda Prabowo, Hasto Kristiyanto, Pramono Anung, dan Olly Dondokambey. Tak ada sosok Ganjar Pranowo.
Megawati memberikan potongan tumpeng pertama buat Jokowi. Lalu, potongan kedua diberikan untuk Ma'ruf Amin.
Mereka lantas berfoto bersama di atas panggung sebelum turun dan duduk kembali di kursi masing-masing.
Sedianya, nama Ganjar sejak lama dijagokan sebagai capres yang bakal diusung PDI-P untuk Pemilu 2024.
Sebabnya, orang nomor satu di Jawa Tengah itu punya modal elektabilitas besar. Menurut survei berbagai lembaga, tingkat elektoral Ganjar berada di urutan pertama.
Baca juga: Puji Megawati soal Pengumuman Capres, Jokowi: Beliau Tidak Grusa-grusu Ambil Keputusan
Namun demikian, PDI-P hingga kini masih enggan bicara pencapresan. Telah ditegaskan berulang kali, keputusan soal capres dan cawapres Pemilu 2024 ada di tangan Megawati sebagai pimpinan tertinggi partai.
HUT ke-50 PDI-P semula digadang-gadang menjadi momen deklarasi capres partai banteng. Namun, hingga acara berakhir, tak ada satu pun nama yang disinggung sebagai kandidat RI-1 dari "partai wong cilik" itu.