Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2023, 17:38 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli psikologi forensik Nathanael Sumampouw menyinggung latar belakang terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Bripka Ricky Rizal (RR), yang merupakan polisi lalu lintas (lantas).

Nathanael menyebut Ricky tidak punya keahlian atau skill untuk menggunakan senjata, sehingga berani menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

Hal tersebut Nathanael sampaikan saat menjadi saksi ahli dalam persidangan kasus pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Bripka Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (2/1/2023).

Baca juga: Pengurus Pusat Apsifor Jadi Ahli Meringankan Ricky Rizal di Sidang Pembunuhan Brigadir J

Nathanael menjelaskan, dalam wawancaranya, Ricky mengaku diminta oleh Sambo untuk menembak Brigadir J.

Namun, Ricky dengan tegas menolak perintah Sambo itu. Alasannya, dia tidak kuat mental.

"Yang bersangkutan dengan tegas mengatakan, 'izin, saya tidak sanggup. Saya tidak kuat mental'. Nah hal ini juga didukung oleh profil psikologis yang bersangkutan. Bahwa dia mampu memiliki kondisi psikologis untuk berani mengatakan 'tidak', pada pimpinan yang posisinya jauh lebih tinggi," ujar Nathanael.

Nathanael memaparkan, permintaan Sambo itu juga di luar kompetensi dan tingkah laku Bripka Ricky.

Pasalnya, usai lulus Sekolah Polisi Negara (SPN), Ricky langsung ditempatkan di bagian regident lalu lintas (lantas).

"Setelah lulus SPN, yang bersangkutan bertugas di bagian lantas. Terutama secara spesifik fungsinya regident. Yang saya pahami bahasa sehari-hari, tugas dia administrasi," jelasnya.

Baca juga: Kubu Ricky Rizal Akan Hadirkan Ahli Psikologi Forensik UI di Sidang Pembunuhan Brigadir J

Sehingga, kata Nathanael, Ricky tidak memiliki keahlian dalam menggunakan senjata.

"Jadi bukan sesuatu yang dalam kesehariannya bahkan dari pelatihan, dia punya skill untuk menggunakan senjata. Sehingga yang bersangkutan bisa untuk menolaknya," imbuh Nathanael.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Khawatir Timbul Konflik, Cak Imin Sebut Kedatangan Pengungsi Rohingya ke Aceh Harus Disetop

Khawatir Timbul Konflik, Cak Imin Sebut Kedatangan Pengungsi Rohingya ke Aceh Harus Disetop

Nasional
KPU Bantah Ada Usul Hilangkan Saling Sanggah di Debat Capres Saat Rapat dengan Timses

KPU Bantah Ada Usul Hilangkan Saling Sanggah di Debat Capres Saat Rapat dengan Timses

Nasional
Tanggapi Rencana Ekspor Daun Kratom, Kepala BNN: Kami Pelajari Dulu

Tanggapi Rencana Ekspor Daun Kratom, Kepala BNN: Kami Pelajari Dulu

Nasional
KPU Pastikan Antar Capres-Cawapres Tetap Bisa Saling Respons dalam Debat

KPU Pastikan Antar Capres-Cawapres Tetap Bisa Saling Respons dalam Debat

Nasional
Mengundur-undur Seleksi Pengawas, Seluruh Anggota Bawaslu RI Dinyatakan Langgar Etik

Mengundur-undur Seleksi Pengawas, Seluruh Anggota Bawaslu RI Dinyatakan Langgar Etik

Nasional
Mahfud Makan Siang hingga Salat Jumat Bareng Anwar Ibrahim di Malaysia, Ini yang Dibicarakan

Mahfud Makan Siang hingga Salat Jumat Bareng Anwar Ibrahim di Malaysia, Ini yang Dibicarakan

Nasional
Profil Irjen Daniel Tahi Bonar Silitonga, Kapolda NTT yang Baru Ditunjuk Kapolri

Profil Irjen Daniel Tahi Bonar Silitonga, Kapolda NTT yang Baru Ditunjuk Kapolri

Nasional
Ridwan Mansyur Setuju Pembentukan MKMK secara Permanen

Ridwan Mansyur Setuju Pembentukan MKMK secara Permanen

Nasional
Surya Paloh Perintahkan Nasdem Tetap Tolak RUU DKJ jika Gubernur Dipilih Presiden

Surya Paloh Perintahkan Nasdem Tetap Tolak RUU DKJ jika Gubernur Dipilih Presiden

Nasional
Ingin Debat Realistis, KPU Pertemukan Timses dengan Kemenkeu dan Bappenas Hari Ini

Ingin Debat Realistis, KPU Pertemukan Timses dengan Kemenkeu dan Bappenas Hari Ini

Nasional
Bantuan ke Pengungsi Rohingya Tetap Diberikan, Jokowi: Tapi Utamakan Kepentingan Masyarakat Lokal

Bantuan ke Pengungsi Rohingya Tetap Diberikan, Jokowi: Tapi Utamakan Kepentingan Masyarakat Lokal

Nasional
TNI AU Buka Kemungkinan Gandeng KNKT untuk Selidiki Jatuhnya 2 Pesawat Super Tucano di Pasuruan

TNI AU Buka Kemungkinan Gandeng KNKT untuk Selidiki Jatuhnya 2 Pesawat Super Tucano di Pasuruan

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Saat Debat Dihapus, Pakar: Harusnya Malah Diperpanjang

TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Saat Debat Dihapus, Pakar: Harusnya Malah Diperpanjang

Nasional
Bawaslu Klaim 'All-Out' Hadapi Potensi 10.000 Kasus Netralitas ASN Jelang Pemilu

Bawaslu Klaim "All-Out" Hadapi Potensi 10.000 Kasus Netralitas ASN Jelang Pemilu

Nasional
Anggap Usul Gubernur Jakarta Dipilih Presiden Gegabah, Surya Paloh: Tak Hormati Demokrasi

Anggap Usul Gubernur Jakarta Dipilih Presiden Gegabah, Surya Paloh: Tak Hormati Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com