JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Relawan Jokowi, Andi Gani Nena Wea ingin segera bertemu dengan PDI-P.
Ia menilai aneh jika Musra bisa bertemu pimpinan partai politik (parpol) lain, tapi tidak bertemu dengan parpol berlambang banteng itu. Sebab, PDI-P merupakan parpol Presiden Joko Widodo, dan pemenang Pemilu 2019.
“Dengan PDI-P sedang dijadwalkan, mudah-mudahan ada pertemuan dengan Pak Sekjen (Hasto Kristiyanto), tapi kita tidak bisa memaksakan,” ujar Andi ditemui pasca konferensi pers Musra ke-8 di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: PDI-P Minta Jokowi Tinggalkan Relawan, Ketua Dewan Musra: Tidak Mungkin
“Tapi saya berupaya hampir sudah ketemu semua ketua umum partai kok PDI-P enggak ketemu, agak lucu juga,” sebutnya.
Ia menegaskan, tak ada keretakan hubungan antara relawan dengan PDI-P.
Andi pun berharap, pada Desember, pertemuan antara relawan Jokowi yang tergabung dengan Musra dan jajaran DPP PDI-P bisa berlangsung.
“Kita akan jelaskan kenapa Musra ada, kenapa Musra harus berjalan, kenapa Musra tak boleh berhenti, sama hasil Musra penting,” ungkapnya.
Baca juga: Musra Relawan Jokowi di Banten dan Sulsel Jagokan Mahfud MD dan Danny Pomanto untuk Cawapres 2024
Di sisi lain, Andi mempertanyakan pernyataan Hasto yang menyinggung soal adanya elite relawan yang memberikan ancaman kepada Jokowi agar keinginannya dipenuhi.
Ia menegaskan tak semua relawan mendukung Jokowi untuk mengincar jabatan.
“Saya diminta masuk kabinet 2019, diminta Presiden, saya menolak. Artinya saya tidak serta merta haus jabatan di kabinet, saya ingin jadi teman Presiden saja,” imbuhnya.
Diketahui Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto sempat bereaksi setelah sejumlah relawan Jokowi menggelar Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
Baca juga: Hasil Musra Relawan Jokowi di Sulsel: Ganjar, Prabowo, Airlangga Tiga Besar Capres
Menurunya, para relawan memanfaatkan kebaikan Jokowi dan menurunkan citra positifnya selama ini.
Ia pun curiga ada elite relawan yang memberi ancaman pada Jokowi agar keinginannya selalu dipenuhi.
"Sepertinya elite relawan tersebut mau mengambil segalanya. Jika tidak dipenuhi, keinginannya mereka mengancam akan membubarkan diri, tetapi jika dipenuhi elite tersebut melakukan banyak manipulasi," tutur Hasto dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.