JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Relawan Jokowi, Andi Gani Nena Wea menilai, Presiden Joko Widodo tak akan mungkin berpisah dengan relawan.
Ia yakin Jokowi pun tak akan pernah meninggalkan para relawannya yang telah membantunya menjadi Presiden RI.
“Relawan jadi instrumen penting buat Pak Jokowi, saya mendukung Presiden dari Pilgub DKI, Pilpres 2014, Pilpres 2019,” ujar Andi ditemui dalam konferensi pers Musra Indonesia di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Jokowi Tertawa Saat Ditanya soal Permintaan Elite PDI-P Tinggalkan Relawan
“Jadi tidak mungkin tiba-tiba politisi partai meminta relawan dengan Pak Jokowi terpisahkan. Sangat tidak mungkin,” sebut dia.
Ia pun mengklaim Jokowi tak ikut campur dalam penentuan calon presiden (capres) pada kontestasi elektoral 2024.
Selama ini yang dilakukan Jokowi hanya memaparkan kriteria calon pemimpin yang akan menggantikannya.
“Beliau hanya memberikan pedoman, pemimpin harus bisa melanjutkan pembangunan berjalan terus. Kecuali Pak Jokowi memerintahkan harus A ya, itu enggak boleh,” papar dia.
Baca juga: Misteri Si Rambut Putih Pilihan Jokowi
Meski tak disampaikan secara tersirat, Andi mengaku telah mengetahui siapa figur capres yang diinginkan Jokowi.
Ia tak menampik jika sosok itu adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Andi mengungkapkan selama ini Ganjar menjadi capres unggulan yang paling diinginkan oleh masyarakat dalam delapan kali penyelenggaraan Musra.
“Jadi saya yakin, tidak mendahului yang di atas, bahwa calon yang dimaksud Pak Jokowi dengan Musra itu akan sama. Pasti akan sama,” tandasnya.
Diketahui Ketua DPP PDI-P Said Abdullah meminta Jokowi menjauhi relawan yang membuat kegaduhan.
Pernyataan itu muncul video pernyataan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani viral di media sosial.
Baca juga: Ingatkan Bahlil soal Target Investasi, Jokowi: Kalau Tak Tercapai, Pertumbuhan Ekonomi Turun
Benny meminta Jokowi menindak pihak yang berseberangan dengan pemerintah melalui jalur hukum.
Hal itu disampaikan pada Jokowi saat menghadiri Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
Namun Jokowi tak menanggapi permintaan Said itu.
Ia hanya tertawa dan berjalan meninggalkan awak media ketika ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis, pasca menghadiri rapat tahunan Bank Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.