Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Diperkirakan Awal 2023 Sudah Masuk Resesi Global

Kompas.com - 30/11/2022, 10:34 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, awal 2023 mendatang diperkirakan dunia sudah memasuki situasi resesi global.

Kemudian, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa situasi tersebut akan menjadi lebih sulit untuk semua negara.

"Tahun depan, tahun 2023, ini akan jauh lebih sulit lagi untuk semua negara, dan diperkirakan awal tahun depan sudah masuk pada resesi global," kata Jokowi dalam sambutannya pada acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2022 di The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Oleh karenanya, Jokowi meminta semua pihak punya pemahaman yang sama soal potensi resesi ini.

Baca juga: Pesan Jokowi Jelang Tahun Politik: Hindari Gesekan, Tinggalkan Politik Identitas

Menurutnya, sejalan dengan kondisi tersebut, diperkirakan investasi menjadi rebutan semua negara.

Pasalnya, arus modal yang masuk ke negara akan tersendat tanpa masukan investasi. Sehingga, nantinya perputaran uang di suatu negara tidak akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Semua rebutan yang namanya investasi, yang namanya investor jadi rebutan semua negara. Oleh sebab itu, jangan sampai kita ada yang mempersulit (investasi)," ujar Jokowi.

"Saya enggak mau dengar lagi ada yang mempersulit (investasi) baik di pusat maupun daerah. Baik di pusat, provinsi, kabupaten maupun kota, semuanya jangan sampai ada yang mengganggu," katanya lagi menegaskan.

Baca juga: Saat Jokowi Pidato di Depan Ribuan Relawan, Pramono Anung dan Hasto Pilih Ziarah ke Makam Bung Karno...

Jokowi lantas mengingatkan bahwa Indonesia saat ini sudah mendapatkan kepercayaan internasional.

Oleh karenanya, ia meminta jangan sampai karena salah memperlakukan izin investasi sehingga para investor batal masuk ke Indonesia.

"Jangan sampai hilang gara-gara kita salah men-treatment, salah memperlakukan investasi yang masuk ke negara kita karena ketatnya persaingan dalam merebut investasi," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan bahwa sebanyak 28 negara sudah mengantre untuk meminjam dana dari lembaga moneter internasional (IMF).

Menurut Jokowi, kondisi tersebut merupakan dampak dari situasi global yang yang semakin tidak pasti.

"Pagi tadi saya dapat informasi dari pertemuan di Washington DC, 28 negara sudah antre di markasnya IMF, menjadi pasien," kata Jokowi saat membuka Investor Daily Summit 2022 yang disiarkan secara daring, pada 11 Oktober 2022.

Baca juga: Jokowi soal Ancaman Resesi: Hati-hati Buat Kebijakan, Salah Sedikit Bisa Berdarah-darah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jaksa KPK Bakal Panggil Febri Diansyah dkk Jadi Saksi di Sidang SYL

Jaksa KPK Bakal Panggil Febri Diansyah dkk Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Putusan MK PHPU Pilpres 2024: Sebuah Epilog?

Putusan MK PHPU Pilpres 2024: Sebuah Epilog?

Nasional
Perlawanan Ghufron Jelang Sidang Etik, Dewas KPK Kompak Bela Albertina Ho

Perlawanan Ghufron Jelang Sidang Etik, Dewas KPK Kompak Bela Albertina Ho

Nasional
Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasional
Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Nasional
BKKBN Masih Verifikasi Situasi 'Stunting' Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi "Stunting" Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com