Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkit Jasa Surya Paloh kepada Jokowi, Nasdem: Orang Bilang Reshuffle, Ingat "Jas Merah"!

Kompas.com - 08/11/2022, 20:34 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menepis anggapan yang menyebut partainya berjarak dengan Presiden Joko Widodo imbas keputusan Nasdem mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Secara positioning, biasanya presiden itu posisi negarawan ya, presiden punya subjektivitas tuh manusiawi. Tapi dibilang, 'oh ini Nasdem berjarak,' tidak," kata Willy dalam wawancara khusus di program Gaspol! Kompas.com, Selasa (8/11/2022).

Willy pun meminta publik untuk melihat rekam jejak hubungan Nasdem dan Jokowi yang sudah terjalin sejak Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden pada 2014 lalu.

Ia bercerita, Nasdem merupakan partai pertama yang diajak berkoalisi oleh PDI Perjuangan untuk mengusung Jokowi sebagai calon presiden 8 tahun silam.

Willy menyebutkan, ajakan itu langsung diterima oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tanpa pikir panjang.

"Kalau yang lain ada syarat A, sayarat B, syarat C, ini enggak mikir bos. Itu kan satu hal yang tidak hapus tadi kan rekam jejak," kata Willy.

Willy melanjutkan, Nasdem juga mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi agar dapat menjabat sebagai presiden selama 2 periode pada 2017, 2 tahun sebelum Pemilihan Presiden 2019.

"Jadi maju mundurnya Jokowi, juga maju mundurnya Nasdem, jangan dibolak balik. Bahwasanya ada gorengan, gorengan memang enak tapi kolesterol tinggi. Ada orang yang enggak senang, ya pastilah," kata Willy.

Baca juga: Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat Batal Deklarasi 10 November, Bagaimana Langkah Anies Selanjutnya?

"Kita nih hidup harus membaca jejak rekam itu. Kalau kami sih wajar saja orang (bilang) mau di-reshuffle segala macam, Bung Karno kan pesannya seerhana, jas merah, jangan sesekali melupakan sejarah," ujar dia.

Lebih lanjut, Willy juga membantah bila pencalonan Anies oleh Nasdem dianggap tidak etis oleh sejumlah pihak.

Ia mengingatkan, pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang, Jokowi sudah menjabat selama dua periode dan tidak dapat kembali mencalonkan.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa mencalonkan presiden dan wakil presiden adalah tanggung jawab partai politik yang diatur dalam konstitusi.

Baca juga: Soal Kemungkinan Reshuffle, Surya Paloh: Jokowi Memahami Arti Keberadaan Nasdem

"Ini sudah periode kedua bos, ini bukan periode pertama. Ini yang enggak punya akal sehat siapa, atau yang cari muka, ya cari mukanya sih kelebihan, terlalu maju. Artinya apa, konteksnya memang kami harus bersiap," kata Willy.

Sebelumnya, banyak pihak menilai hubungan antara Nasdem dan Jokowi akan merenggang setelah Nasdem mendeklarasikan dukungan kepada Anies.

Jokowi bahkan pernah berkata bahwa ia membuka peluang merombak susunan Kabinet Indonesia Maju setelah deklarasi Nasdem tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com