JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Pelabuhan Tanjung Ular di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Kamis (20/10/2022).
Dengan kehadiran pelabuhan tersebut, Jokowi berharap mobilitas barang akan meningkat sehingga turut mendongkrak daya saing daerah setempat.
"Kita harapkan dengan Pelabuhan Tanjung Ular ini memberi mobilitas barang, utamanya CPO (minyak sawit mentah), utamanya timah bisa melalui Pelabuhan Tanjung Ular ini," ujar Jokowi sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
"Sehingga, ada daya saing yang baik bagi produk-produk, baik yang berasal dari Kabupaten Bangka Barat maupun Provinsi Bangka Belitung," katanya melanjutkan.
Baca juga: 3 Tahun Menjabat, Wapres: Masa Normal Saya dan Pak Jokowi Hanya 3 Bulan
Menurut kepala negara, saat ini perkembangan pembangunan Pelabuhan Tanjung Ular telah selesai 99 persen dan tinggal menambahkan sentuhan akhir.
Selanjutnya, Kementerian Perhubungan akan menjadi pengelola sementara Pelabuhan Tanjung Ular sebelum diserahkan kepada pemerintah daerah setempat.
"Di awal manajemen oleh Kementerian Perhubungan, kemudian nanti pemda dampingi. Apabila dirasa sudah siap, kementerian mundur, diambil alih oleh pemerintah daerah. Saya kira memang yang baik di semua pelabuhan seperti itu karena ini memang pelabuhan pengumpan," kata Jokowi.
Sementara itu, berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, Pelabuhan Tanjung Ular dibangun selama kurang lebih dua tahun. Pembangunan dimulai pada 11 Desember 2020.
Pelabuhan Tanjung Ular ini nantinya hanya melayani kegiatan bongkar muat barang (kargo umum dan CPO) dan tidak ada aktivitas kapal penumpang.
Pelabuhan yang memiliki dermaga seluas 80 x 10 meter tersebut diproyeksikan bisa melayani aktivitas bongkar sebanyak 22.384 ton pada tahun 2023 dan 39.976 ton pada tahun 2040.
Selain itu, aktivitas muat diharapkan mencapai 11.867 ton pada 2023 dan 28.647 ton pada 2040.
Baca juga: 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, Moeldoko Sebut Kemiskinan Ekstrem Menurun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.