Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi X Desak agar Peristiwa Kanjuruhan Dilakukan Investigasi Menyeluruh

Kompas.com - 03/10/2022, 10:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komis X DPR dari Fraksi Partai Nasdem Moh Haerul Amri meminta dilakukan investigasi dalam tragedi Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia pada Sabtu (1/10/2022) malam.

"Kami mendesak dilakukannya investigasi menyeluruh dan obyektif karena kasus ini merupakan tragedi besar kemanusian yang sangat memilukan, bukan hanya bagi sepak bola tetapi juga bagi Bangsa Indonesia," kata Haerul dalam keterangannya, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Duka Mendalam Presiden AFC atas Tragedi Kanjuruhan: Syok, Sedih, dan Tragis...

Investigasi diperlukan karena saat ini banyak pihak yang berspekulasi mengenai siapa pihak paling bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Haerul menilai, investigasi yang menyeluruh tersebut dapat dilakukan dengan mengumpulkan berbagai bukti yang ada. Hal itu untuk menjawab berbagai spekulasi yang ada terkait peristiwa tersebut.

"Karenanya, pihak penyelenggara harus menjelaskan ke masyarakat kenapa kerusuhan ini bisa terjadi. Penegak hukum mengusut tuntas secara objektif dan tidak boleh ada toleransi terhadap siapapun  yang mengakibatkan timbulnya kerusuhan ini," ujarnya.

Dia melanjutkan, hasil dari investigasi bisa dijadikan bahan evaluasi agar tragedi kemanusiaan di laga-laga yang akan datang tak terulang kembali.

Baca juga: Duka Para Artis atas Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Ia menyatakan, berbagai pihak harus disertakan dalam melakukan investigasi ini.

"Libatkan semua pihak agar kasus ini menjadi terang. Siapa yang bertanggung jawab atas hilangnya ratusan nyawa," saran dia.

Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Nasdem ini menganggap peristiwa Kanjuruhan merupakan tragedi yang sangat merugikan bagi dunia sepak bola Indonesia.

Di sisi lain, ia menilai penundaan Liga 1 selama satu pekan masih kurang.

"Satu pekan masih kurang. Kalau bisa satu bulan ditundanya. Biar proses investigasi dan evaluasi selesai terlebuh dahulu dan terang benderang, baru digelar kembali," harapnya.

Baca juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan, MUI: Bentuk Tim Khusus Independen

Wakil Ketua Umum GP Ansor ini menyampaikan duka yang mendalam kepada para keluarga korban.

"Saya mengucapkan belasungkawa dan duka mendalam atas meninggalnya 125 orang akibat tragedi Kanjuruhan itu. Semoga korban jiwa tidak bertambah lagi dan korban yang tengah menjalani perawatan segera sembuh," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com