Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Publik Diharap Pantau Sidang Ferdy Sambo Hindari Permainan Perkara

Kompas.com - 29/09/2022, 06:30 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar hukum pidana Asep Iwan Iriawan menilai semua kalangan tidak boleh lengah dalam mengawasi proses persidangan Ferdy Sambo dan para tersangka lain dalam kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Sebabnya menurut dia peluang mempengaruhi perkara melalui persidangan masih bisa terbuka.

"Hati-hati nanti di majelis penentuan sidang menentukan. Saya mohon sidang pertama di hari yang sama. Itu teknis tapi hati-hati ini bisa permainan bisa muncul," kata Asep seperti dikutip dari program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Rabu (28/9/2022).

Baca juga: Kejagung Perkirakan Penyusunan Surat Dakwaan Ferdy Sambo dkk Selesai Seminggu

Asep berharap majelis hakim yang menangani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan terhadap Ferdy Sambo serta 4 tersangka lain dalam perkara pembunuhan Brigadir J digelar di hari yang sama.

"Kalau bisa hari sidangnya bersamaan, pembacaan dakwaan semua. Pertama kalau bisa ikutin FS (Ferdy Sambo) baru yang terakhir baru sidangnya E (Richard Eliezer)," ucap Asep.

"Karena orang penasaran dakwaannya FS itu apa. Baru yang terakhir E. Nah baru setelah itu kita ikuti jadwal sidangnya. Kalau ini agak berbeda juga, hati-hati, ini permainan bisa muncul di sini," lanjut Asep.

Asep juga berharap sidang Ferdy Sambo dan para tersangka lain digelar di lokasi yang layak.

Baca juga: Berkas Perkara Ferdy Sambo dkk Lengkap, Polri Siapkan Proses Pelimpahan Tahap II

Karena menurut dia pengunjung yang akan menyaksikan sidang Ferdy Sambo kemungkinan bukan hanya awak media tetapi juga masyarakat umum.

"Mungkin nanti perlu sidangnya bukan di (Pengadilan Negeri) Jakarta Selatan. Walaupun ini wilayahnya Jakarta Selatan, kita cari yang lebih besar. Karena tadi, ini kan mendapat perhatian publik. Karena ini menyita perhatian publik, saya pikir ini sebaiknya sidang dilakukan di ruang yang besar," papar Asep.

Asep juga berharap sidang Ferdy Sambo digelar terbuka untuk umum untuk menjawab rasa penasaran masyarakat terkait kasus itu.

"Jika ini tidak terjadi, hal-hal yang publik harus tahu, karena akan diungkit semua, harus dibuka semua kan. Karena pertanyaan publik harus dijawab di situ kan, supaya publik mengerti 'oh kenapa begini, kenapa begini'," kata Asep.

Baca juga: Berkas Sambo dkk Lengkap, Kejagung Tak Tutup Kemungkinan Tahan Putri Candrawathi

Asep juga berharap majelis hakim tidak melakukan perbuatan melanggar mengingat saat ini lembaga peradilan tengah disorot, setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Hakim Agung Sudrajad Dimyati sebagai tersangka suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).

Kejaksaan Agung menyatakan berkas perkara Ferdy Sambo dan sejumlah tersangka lain dalam perkara pembunuhan berencana dan merintangi penyidikan (obstruction of justice) sudah lengkap.

“Perkara ini telah memenuhi syarat formil dan materil sehingga berkas perkara juga sudah kami nyatakan lengkap,” kata Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum Kejagung Fadil Zumhana di Kejagung, Jakarta, Rabu (28/9/2022).

Menurutnya, pelimpahan tahap II juga sudah terjadwalkan. Dengan demikian, para tersangka dapat segera diadili di pengadilan atas perbuatan yang dilakukannya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com