Saat itu, Megawati mengajak segenap kader partainya untuk bekerja keras memenangkan Pemilu 2009.
Baca juga: Jokowi: Saya Ingin Pembagian BLT BBM Mudah, Cepat dan Tepat Sasaran
Dia bilang, kemenangan bukan semata-mata untuk meraih kekuasaan, tetapi demi mewujudkan pemerintah yang berpihak kepada rakyat.
Megawati berkata, para pemimpin bangsa masih berutang ke rakyat untuk membebaskan mereka dari kemiskinan, memberikan kesejahteraan, hingga pendidikan yang lebih baik.
"Menciptakan perdamaian dunia, memberikan rasa aman dalam beribadat, menciptakan keadilan sosial yang merata, serta kewajiban mengembalikan harga diri dan martabat bangsa,” katanya.
Dalam kesempatan lainnya, Megawati menyampaikan, BLT seharusnya bukan menjadi prioritas utama pemerintah.
Alih-alih menggelontorkan uang negara lewat program tersebut, APBN bisa dipakai untuk berbagai keperluan lainnya seperti pembetulan jalan desa, MCK, dan program lain yang lebih tepat guna.
"Uang Rp 23 triliun itu kalau ditebar begitu saja, hanya dirasakan tiga bulan. Kalau buat bangun jalan, pengangguran juga ada kerjanya. Hasilnya lebih konkret," kata Megawati, 24 Maret 2009.
Baca juga: Jokowi Sebut BLT BBM Tak Mungkin 100 Persen Tepat Sasaran
Megawati pun mengaku, kritik-kritiknya terhadap program BLT SBY dilontarkan sebagai kontrol dari oposisi.
Sebagaimana diketahui, selama sepuluh tahun rezim SBY, PDI-P berada di luar pemerintahan.
"Kami sebagai oposisi di DPR selalu melakukan pemantauan dan mengontrol. Kami ingin tahu hasil keputusan yang disepakati. Hasil BLT harus bisa membantu masyarakat yang mengalami himpitan ekonomi," kata Megawati.
Putri Soekarno ini berujar, apa yang dikritiknya selama ini sebatas pada cara pemberian bantuan yang mengumpulkan banyak orang.
Dia mengaku prihatin banyak ibu-ibu yang sampai pingsan karena harus mengantre panjang untuk mendapatkan BLT.
"Saya yang selalu kampanyekan, pembagian BLT dengan cara seperti itu tidak baik. Tapi ada yang mengatakan saya tidak pernah hidup susah dan tidak tahu arti penting BLT," ucap Megawati.
Namun demikian, ketika ditanya apakah dia menghendaki program tersebut dihentikan, Megawati hanya menjawab, "Kalau minta dihentikan, nanti saya dikatakan tidak ada rasa kemanusiaan," katanya.
Setali tiga uang dengan Mega, Jokowi yang kala itu masih menjabat sebagai Wali Kota Solo terang-terangan menyatakan tak setuju dengan program BLT.