Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim-klaim AHY Soal Keberhasilan SBY Dibandingkan Jokowi

Kompas.com - 15/09/2022, 16:37 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengklaim masyarakat rindu dengan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Salah satu faktor yang membuat masyarakat rindu lantaran pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta angka kemiskinan yang turun signifikan dibandingkan era Joko Widodo.

“Meningkatkan pertumbuhan ekonomi 6-7 persen. Ini prestasi yang rakyat rindukan,” ucap AHY dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Kepada Kader Demokrat, AHY: Jangan Kita Biarkan Isu Presiden Tiga Periode

Ia menyebut, di bawah kepemimpinan SBY, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 3,5 kali lipat. Namun di era pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak 2014-2022, pertumbuhan ekonomi hanya naik 1,3 kali lipat.

“Artinya masyarakat kita sejahtera selama 10 tahun (pemerintahan SBY),” klaimnya.

Di sisi lain, ia juga memuji keberhasilan SBY dalam menurunkan angka kemiskinan. Di akhir kepemimpinan SBY, ia menyebut, angka kemiskinan sebesar 10,9 persen. 

Sementara itu di era Jokowi, angka kemiskinan turun dari 10,9 persen menjadi 9,8 persen.

Baca juga: AHY Janji Angkat 500.000 Tenaga Honorer jadi PNS Jika Demokrat Menang Pemilu 2024

“Kalau ada yang katakan pertama kalinya angka kemiskinan single digit (baru saat ini), tapi itu dari angka berapa ke berapa?” tuturnya.

“Kita senyum miris kalau ini seolah baru terjadi sekarang,” sambungnya.

 

Terakhir, AHY membandingkan situasi politik saat ini dan di masa lalu. Menurut dia, tidak ada keterbelahan atau polarisasi ketika SBY memimpin, namun demikian tidak demikian bila melihat realitas kondisi saat ini.

“Dulu pernah dengar politik identitas? Rukun kita semua. Pernah oposisi dihantam? Konferensi Luar Biasa (KLB)? Pernah bungkam pers?” ucapnya.

Baca juga: AHY Klaim Masyarakat Rindu Pemerintahan SBY dan Partai Demokrat

Meski begitu, ia mengatakan, nostalgia masa lalu tidak akan cukup untuk memenangkan Partai Demokrat pada Pemilu 2024. Oleh karena itu, ia meminta agar kader Demokrat terus berada di tengah, menyerap aspirasi masyarakat dan mengawasi kinerja pemerintah.

“Ini nafas kita ke depan sebagai partai oposisi. Kalau tidak ada oposisi siapa yang check and balance? Kita kritis tapi tidak membabi buta, ada argumen yang valid,” pungkasnya.

Diketahui Rapimnas Partai Demokrat bakal membahas beberapa hal, seperti penentuan koalisi dan pencarian figur capres-cawapres.

Pertemuan itu diikuti oleh 3.000 perwakilan kader Partai Demokrat di Tanah Air.

Baca juga: AHY Buka Rapimnas Partai Demokrat di JCC Senayan Hari Ini

Tujuannya AHY ingin mendengarkan aspirasi dari para kadernya di akar rumput.

Nantinya hasil Rapimnas bakal menjadi rekomendasi untuk dibawa ke rapat Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat yang diketuai oleh SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com