Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan-pasukan Elite TNI

Kompas.com - 13/09/2022, 02:00 WIB
Issha Harruma

Penulis

Adapun tugas pokok Satbravo-90 Kopasgat antara lain melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista/instalasi musuh dalam mendukung operasi udara dan penindakan teror bajak udara, serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI.

Selain itu Satbravo-90 juga bertugas mengatasi aksi terorisme, gerakan separatisme bersenjata, pengamanan presiden dan wakil presiden, pengamanan tamu negara, dan melaksanakan tugas perdamaian dunia, serta membantu Polri.

Satbravo 90 telah banyak terlibat dalam penugasan penting diantaranya evakuasi WNI dan staf Kedubes Afganistan dan yang terbaru evakuasi WNI di Ukraina.

Baca juga: Kopaska Latihan Perang Laut, Gelar Infiltrasi Lewat Peluncur Torpedo Kapal Selam Alugoro

Yontaifib

Batalyon Intai Amfibi atau Yontaifib merupakan pasukan elite yang merupakan bagian Korps Marinir TNI AL.

Pasukan ini memiliki semboyan Maya Netra Yamadipati yang bermakna “Bergerak dengan Cepat, Rahasia dan Mematikan dalam Setiap Pertempuran”.

Awalnya, Yontaifib dibentuk karena Korps Marinir TNI AL yang memerlukan data-data intelijen lengkap.

Pasukan ini, awalnya bernama Komando Intai Para Amfibi atau KIPAM yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Komandan KKO AL No.47/KP/KKO/1961 tanggal 13 Maret 1961.

Adapun tugas Yontaifib adalah membina dan menyediakan kekuatan amfibi maupun pengintaian darat. Selain itu, pasukan ini juga bertugas untuk melakukan operasi khusus dalam pelaksanaan operasi amfibi dan satuan tugas TNI AL.

Tugas pokok lainnya, yakni melakukan pengamanan di berbagai obyek vital dan pejabat yang bernilai sangat penting (VIP), serta melakukan operasi SAR biasa ataupun SAR tempur.

Koopsus

Komando Operasi Khusus (Koopssus) merupakan pasukan elite TNI yang terdiri dari pasukan-pasukan elite di tiga matra.

Koopssus TNI diresmikan pada 30 Juli 2019 oleh Marsekal Hadi Tjahjanto yang saat itu menjabat sebagai Panglima TNI.

Tugas pasukan ini adalah mengatasi aksi terorisme, baik dalam maupun luar negeri yang mengancam ideologi, kedaulatan, dan keutuhan bangsa Indonesia.

Ada tiga fungsi yang dimiliki Koopssus TNI dalam pemberantasan terorisme, yakni penangkalan, penindakan dan pemulihan.

Sebelumnya, satuan serupa pernah dibentuk pada tahun 2015 dengan nama Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab) oleh Panglima TNI saat itu, Jenderal Moeldoko.

Namun, setelah Moeldoko turun dari jabatannya, Koopsusgab sempat dibekukan. Wacana pengaktifan kembali Koopsusgab muncul pada 2018 sebagai efek aksi teror di Surabaya.

Wacana ini baru terwujud pada 2019 setelah Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2019 yang menjadi dasar hukum pembentukan Koopssus TNI.

Dalam Perpres tersebut, Koopssus TNI bertugas menyelenggarakan operasi khusus dan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan operasi khusus yang membutuhkan kecepatan dan keberhasilan tinggi guna menyelamatkan kepentingan nasional di dalam ataupun di luar wilayah Indonesia.

 

Referensi:

  • Warsono, Heribertus Yudho. 2020. “Pendidikan Pasukan Katak TNI AL” dalam Cakrawala: Media Informasi TNI AL dan Kemaritiman Edisi 449 (hlm. 34-36). Jakarta: Dinas Penerangan Angkatan Laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com