JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Riezky Aprilia dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI oleh organisasi Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB).
Ketua Pekat IB Lisman Hasibuan mengatakan laporan diajukan karena pernyataan Riezky pada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, saat rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi IV dengan Kementan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Baca juga: MKD Hentikan Perkara Suara Sayang yang Menyeret Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi
“Benar (melaporkan) (terkait) persoalan pernyataan 'salah minum obat' pada Mentan,” tutur Lisman dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (2/9/2022).
Menurut dia, Riezky seharusnya menunjukkan komunikasi yang baik dengan Mentan sebagai mitra kerjanya.
“Ya sangat perlu di laporkan agar anggota DPR jaga sopan santun dan saling menghargai dalam komunikasi sama mitra dan masyarakat,” paparnya.
Dihubungi terpisah, Riezky menghormati pelaporannya ke MKD.
“Kita hormati hak masyarakat untuk menyampaikan laporan apabila dinggap kurang sesuai dan kita (mengikuti) mekanisme yang ada di MKD,” tutur Riezky dihubungi Kompas.com, Jumat (2/9/2022).
Untuk diketahui, salah satu materi pembahasan saat RDP yang diselenggarakan pada 29 Agustus lalu itu, adalah terkait pupuk bersubsidi.
Baca juga: Pimpinan MKD Usulkan Laporan Suara Sayang Aboe Bakar Alhabsyi Disetop
Saat itu, Riezky menyarankan agar ada koordinasi lebih dalam antar ketiga instansi, terutama terkait payung hukum yang mengatur soal pemberian pupuk subsidi untuk para petani tambak.
Namun dalam rapat Riezky nampak tak puas dengan jawaban Syahrul soal mekanisme teknis penyaluran pupuk subsidi itu.
Ia menilai, mestinya soal subsidi pupuk diatur dalam undang-undang, bukan keputusan menteri atau peraturan pemerintah.
“Sekali lagi saya sampaikan bentuknya undang-undang, tidak keputusan menteri, tidak peraturan pemerintah. Jadi jangan kita salah makan obat di sini,” ucapnya dikutip dari tayangan YouTube DPR RI.
Mendengar hal itu, Syahrul menyampaikan keberatan. Suasana rapat pun menjadi panas.
“Saya enggak mau dengan kata-kata seperti ini. Enggak boleh main begitu,” sebut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.