Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MKD Diminta Telusuri Suara "Sayang" yang Bocor di Tengah Rapat Komisi III dengan Kapolri

Kompas.com - 26/08/2022, 21:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Infokom DPP Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) Lisman Hasibuan meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR menyelidiki asal suara perempuan yang mengucapkan kata "sayang" dalam rapat Komisi III DPR bersama Kapolri, Rabu (24/8/2022).

Pasalnya, Lisma menganggap suara tersebut mengganggu jalannya rapat yang semestinya berjalan serius karena membahas kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

"Ini kan apakah dari istrinya anggota DPR atau perempuan, kan harus diselidiki ini perempuan dari mana? Kok bisa masuk ke mikrofon yang bisa masuk bahasa sayang, yang membuat kegaduhan dan suatu lelucuan di Komisi III DPR," kata Lisman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Insiden Suara Sayang di Rapat Kapolri, Aboe Bakar Alhabsyi Dilaporkan ke MKD

Hal itu disampaikan Lisman usai menyerahkan laporan ke MKD dengan terlapor anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsyi.

Dia menduga bahwa handphone milik Aboe merupakan sumber suara perempuan yang mengucap kata "sayang" tersebut.

"Ya kami menduga dan tergantung nanti MKD memanggil pihak-pihak, kan ada CCTV semua siaran ulang yang bisa nanti diputar ulang," ujarnya.

Baca juga: Mikrofon Bocor, Suara Wanita Bilang Sayang Bikin Heboh Rapat Komisi III dengan Kapolri

Lebih lanjut, Lisman mengatakan, kejadian ini jadi berpengaruh terhadap penyelesaian kasus kematian Brigadri J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Ketika Komisi III harusnya intens serius menangani kasusnya Ferdy Sambo, tetapi dengan kejadian ini kan akhirnya publik tidak melihat ke kasus Ferdy Sambo nya," tutur dia.

"Terlihat kelucuan. Kalau kita lihat sih ya, seperti ini, seperti srimulat ada adegan-adegan lucu gitu. Sehingga publik tidak terkesan serius untuk menangani kasus ini," sambung Lisman.

Diberitakan sebelumnya, ada peristiwa menarik yang terjadi saat rapat Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Salah satunya adalah mikrofon yang bocor dan terdengar suara misterius mengucapkan kata "sayang".

Baca juga: Anggota Komisi III Sebut Hasil Banding Ferdy Sambo atas Putusan PTDH Akan Sama Saja

Suara yang diduga dari seorang wanita itu terdengar di sela-sela anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Habiburokhman menyampaikan interupsi.

Usai mendengar perkataan sayang itu, seisi ruang rapat penuh dengan tawa.

Rapat sempat tidak kondusif akibat banyaknya anggota dan pimpinan yang bertanya dari mana asal suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com