Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kebebasan Apa yang Masih Kurang? Demokrasi Kita Sudah Liberal Sekali

Kompas.com - 23/08/2022, 11:52 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengunggah sebuah potongan video yang menampilkan wawancara dirinya dengan Pemimpin Redaksi tvOne Karni Ilyas di akun Instagram resminya @jokowi pada Selasa (23/8/2022) pagi.

Dalam potongan video itu, Jokowi tampak memberikan penilaian atas kondisi demokrasi di Indonesia yang menurutnya sudah sangat liberal.

Potongan video tersebut merupakan bagian dari wawancara Karni Ilyas dengan Presiden Jokowi dalam rangka HUT ke-77 RI yang sudah tayang di kanal YouTube resmi tvOne News.

"Ah kebebasan apa yg masih kurang? Orang memaki-maki presiden, orang mengejek presiden, orang menghina presiden, orang mencemooh presiden juga tiap hari kita dengar. Orang mendungu-dungukan presiden juga kita tiap hari kita dengar, kita lihat. Biasa saja," ujar Jokowi dalam potongan video itu.

Baca juga: Jokowi: Tak Bisa Kita Biarkan Rakyat Tak Dilayani Urus Sertifikat Tanah

"Mau seperti apa lagi yang sebenarnya kita inginkan? Demokrasi yang sangat liberal sekali kita ini meskipun kita ini orang timur yang penuh dengan kesantunan, yang penuh dengan etika dan tata krama yang baik, tapi sekarang ini kita sudah, sudah menurut saya sudah sangat liberal sekali," jelas presiden.

Dalam unggahannya, itu pun Jokowi menuliskan sebuah kalimat "Apa kita kurang bebas berbicara?," tuturnya.

Potongan video lantas menampilkan penjelasan Jokowi soal apabila kebebasan bicara sudah mengarah ke menghina individu kemudian orang tersebut marah dan melaporkan secara hukum.

Menurutnya, jika kondisinya seperti itu, maka hukum yang akan bekerja.

"Ya tapi kalau sudah masuk ke menghina orang, lalu orang itu marah dan melaporkan kepada polisi nah itu sudah wilayah lain. Sudah wilayah hukum yang bekerja," jelasnya.

Baca juga: Isyarat Pemerintah dan Jokowi Soal Harga BBM, Akankah Segera Naik?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

 

Dalam potongan video itu, Jokowi juga kembali menegaskan soal dirinya yang tidak sepakat dengan wacana masa jabatan presiden tiga periode.

Presiden menekankan bahwa dirinya sudah berkali-kali menegaskan sikapnya itu.

Namun, menurutnya sah-sah saja jika para relawannya terus mendorong akan wacana itu.

Presiden menilai hal tersebut juga merupakan salah satu bagian demokrasi.

"Yaa kalau menurut saya boleh-boleh sajalah. Itu kan juga sebuah bentuk demokrasi. Dan tatarannya kan baru tataran wacana, kan orang kan boleh juga menyampaikan Jokowi mundur kan juga boleh. Ganti presiden kan juga boleh," tutur Jokowi.

Baca juga: Jokowi Dinilai Hendak Lecut Kerja Menterinya Jelang Pemilu 2024 dengan Gulirkan Wacana Reshuffle

"Masak orang mau mewacanakan seperti itu enggak boleh, ini katanya demokrasi. kan enggak apa-apa. Yang paling penting jangan anarkis, gitu aja. Yang paling penting itu saja kok. Baru tataran wacana kok," lanjutnya.

Kepala negara menambahkan, apabila sikapnya itu ditafsirkan lain oleh berbagai pihak, dirinya tidak merisaukan

"Ya juga boleh-boleh saja. Orang yang namanya tafsir saja kok. Ini lah demokrasi kita sekarang ini," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com