JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) Wiku Adisasmito mengatakan, Indonesia boleh dikatakan berhasil dalam mengendalikan penularan virus PMK.
Berdasarkan perkembangan penanganan PMK per 1 Agustus 2022, kat Wiku, kasus terkonfirmasi PMK teridentifikasi pada 22 dari 34 provinsi.
"Data itu sekaligus menunjukkan bahwa dalam tiga minggu terakhir penularan virus PMK relatif stabil, khususnya di area zona merah," ujar Wiku dilansir dari siaran pers Satgas PMK, Kamis (4/8/2022).
"Hal ini menyiratkan bahwa dalam tiga minggu terakhir Indonesia berhasil mengendalikan penularan virus PMK dengan mencegah penyebaran ke provinsi lain yang dibuktikan dengan pergerakan relatif stabil pada grafik area zona merah," kata dia.
Baca juga: Aceh Utara Kekurangan 1.000 Vaksin PMK
Meski demikian, Wiku meminta agar masyarakat tetap mewaspadai kemungkinan lonjakan kasus.
Sebab, saat ini ada penambahan kasus penularan PMK yang terjadi di 279 kabupaten/kecamatan.
Oleh karena itu, ia menilai surveilans dan penerapan tindakan pengamanan biosekuriti secara berkelanjutan harus tetap dilakukan bersama-sama.
Wiku juga mengatakan, pemerintah terus berupaya menekan penularan PMK, terutama di provinsi dengan penyumbang kasus konfirmasi terbesar.
Adapun provinsi penyumbang kasus terbanyak, yaitu Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah sapi terkonfirmasi PMK mencapai 172.306 kasus, Nusa Tenggara Barat (NTB) 90.015 kasus, Jawa Barat 48.907 kasus, Aceh 42.584 kasus, dan Jawa Tengah 36.595 kasus.
Selain itu, pemerintah mendorong vaksinasi bagi ternak yang sehat.
"Pogram vaksinasi hewan ternak rentan PMK dipercepat di lebih dari 300.000 dosis dalam kurun waktu antara 26 Juni dan 10 Juli 2022. Sejauh ini, sudah ada sekitar 840.687 ternak yang telah divaksinasi di daerah terinfeksi," tutur Wiku.
Baca juga: 200 Sapi di Surabaya Disuntik Vaksin PMK Tahap Dua
Dia mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia telah memiliki stok vaksin PMK sebanyak 3 juta dosis yang terbagi dalam dua fase agenda vaksinasi.
Untuk tahap pertama, 800.000 dosis didistribusikan dan sebagian besar ternak di daerah terinfeksi sudah divaksinasi.
Pada tahap kedua, ada 2,2 juta dosis yang saat ini beredar dan beberapa di antaranya sudah disuntikkan ke ternak rentan PMK misalnya di Provinsi Jawa Timur.
"Terakhir, kami terus melakukan upaya agar penyakit ini tidak menyebar ke provinsi lain. Kami sangat mendorong tim gugus tugas PMK untuk menindaklanjuti kasus di seluruh wilayah masing-masing dan untuk menjaga langkah-langkah biosekuriti juga," kata Wiku.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.