JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi nama politisi mencuat ke bursa Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Adalah Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar yang disebut bakal dicalonkan partai berlambang beringin itu sebagai presiden.
Namun, nama Airlangga baru lah usulan. Butuh persetujuan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) lantaran Golkar berkongsi dengan kedua partai tersebut dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Lantas, bagaimana peluang Airlangga di bursa pilpres? Mungkinkah KIB kelak benar-benar mencalonkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu?
Baca juga: Bambang Soesatyo: Golkar Putuskan Airlangga Capres
Kabar Airlangga bakal diusung sebagai capres pertama kali diungkap oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Menurut Bamsoet, nama Airlangga diputuskan dalam rapat pimpinan forum nasional Golkar beberapa waktu lalu.
"Kita sudah putuskan, Partai Golkar, Pak Airlangga Hartarto sesuai keputusan rapat pimpinan di forum nasional, itu sudah final," kata Bamsoet saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Politikus Golkar: Harus Ada Trik Khusus agar KIB Mau Terima Airlangga Jadi Capres
Kendati demikian, Bamsoet bilang, lantaran Golkar berkoalisi dengan PAN dan PPP, ihwal capres masih akan dibahas dan butuh kesepakatan para elite KIB.
"Nah, itu tugas ketua umum untuk mengomunikasikan," tutur Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI itu.
Perihal capres dan cawapres KIB, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin berkata, akan diputuskan bersama oleh ketiga partai.
Menurut Nurul, Golkar, PAN, dan PPP punya kedudukan setara di KIB.
“Prinsipnya kolektif kolegial. Semua akan dibicarakan dan diputuskan bersama,” kata Nurul pada Kompas.com, Jumat (29/7/2022).
Meski perolehan suara Golkar di Pemilu 2019 unggul ketimbang dua partai mitra di KIB, kata Nurul, itu tak lantas membuat tiket pencapresan menjadi milik partainya semata.
Dia mengatakan, semua hal yang menyangkut koalisi bakal didiskusikan bersama dengan PAN dan PPP, termasuk soal pencapresan.
Sementara, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani pernah menyampaikan, perihal capres dan cawapres KIB baru akan dibahas setelah 17 Agustus 2022.