Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Publik, Pimpinan KPK: Lama Enggak Nangkap Dinilai Enggak Kerja

Kompas.com - 03/08/2022, 12:25 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengkritik sikap masyarakat yang menilai lembaganya tidak bekerja ketika lama tidak menangkap koruptor.

Alex mengaku pihaknya memahami masyarakat begitu kesal dan lelah melihat perilaku koruptif penyelenggara negara.

“Mereka itu maunya KPK itu nangkepin orang saja, Pak. Jadi ketika KPK lama enggak nangkap orang, rakyat menilai KPK itu enggak kerja,” kata Alex saat membuka acara bimbingan teknis KPK terhadap PT Pupuk Indonesia (Persero) di Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Eks Penyidik KPK Dorong Kasus Megakorupsi Surya Darmadi Disidang In Absentia

Menurut dia, ketika KPK sudah lama tak menangkap koruptor, opini positif publik terhadap Lembaga Antirasuah turun.

Sebaliknya, setelah KPK mencokok pejabat-pejabat negara dalam operasi tangkap tangan (OTT), opini positif terhadap KPK langsung melonjak.

“Opini KPK turun karena itu masyarakat maunya tangkepin koruptor,” ujar Alex.

Menurut Alex, pemberantasan korupsi tidak cukup hanya dilakukan dengan upaya penindakan. Karena itu, pimpinan KPK Jilid 5 ini membentuk Deputi Pendidikan dan Layanan Masyarakat.

Baca juga: Maming Jalani Pemeriksaan Perdana Setelah Ditahan KPK

Deputi itu meluncurkan sejumlah program pendidikan antikorupsi yang diberikan kepada pelajar, pejabat, hingga pelaku usaha.

Pemberantasan korupsi itu hanya dengan cara penindakan, enggak akan menyelesaikan persoalan,” tutur Alex.

Alex meminta jajaran PT Pupuk Indonesia, sebagai salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjadi suri tauladan bagi bawahannya.

Menurutnya, berdasarkan survei Kompas, 70 persen pimpinan belum memberikan contoh yang baik seperti hidup sederhana, berintegritas, jujur, dan lainnya.

Baca juga: Eks Penyidik KPK Sebut Perlu Komitmen Jokowi Buru Surya Darmadi

“Persoalan korupsi di Indonesia ya dari pengalaman saya bapak ibu sekalian, saya jalan 7 tahun di KPK, persoalannya di integritas tadi,” kata mantan Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Prabowo 'Tak Mau Diganggu' Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Prabowo "Tak Mau Diganggu" Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Nasional
JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

Nasional
Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Nasional
Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Nasional
Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Nasional
BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

Nasional
UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com